Sejujurnya, mas, Ibu tak tahu hendak menulis apa.
ATAU mengatakan apa.
Sebab, apa yang ingin Ibu ungkapkan, sungguh diluar batas kemampuan ibu untuk mengatakannya dalam bentuk kata- kata.
Ah, mas...
Sore ini, penantian yang terasa begitu panjang dan mendebarkan itu akhirnya berakhir.
Kecemasan, kegelisahan, ketidak pastian itu, terjawab sudah.
Ketika Ibu melihat senyum lebar di wajahmu, saat akhirnya halaman yang memuat pengumuman hasil seleksi perguruan tinggi negeri itu berhasil diakses, katup air mata Ibu tak lagi bisa menahan banjirnya air mata bahagia.
Alhamdulillah, mas. Alhamdulillah. Allah sungguh bermurah hati kepadamu.
Entah bagaimana cara menggambarkan kebahagiaan ini, ketika pengumuman itu menyatakan bahwa kau diterima di pilihan pertamamu. Program studi dan perguruan tinggi yang diidam- idamkan.
Selamat, ya, mas.
Selamat untuk berhasil memetik buah atas segala upaya, kerja keras dan doa selama ini.