Tentang cinta (lagi)...
KUTI sedang menulis sesuatu di notebooknya sambil tersenyum-senyum sendiri. Tingkah yang membuat Dee penasaran.
"Ngapain senyam-senyum? Ada yang lucu?"
Senyum dibibir Kuti masih mengembang. " Aku sedang nulis, dan tiba- tiba ingat apa yang pernah kamu katakan dulu, bahwa kamu gak percaya dengan ungkapan 'the minute people fall in love, they become liars'," jawab Kuti sambil menatap Dee dengan tatapan nakal menggoda.
[caption id="attachment_169378" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber gambar: http://nightdeposits.blogspot.com"][/caption]
Dee mendelik. Matanya terbelalak. "Aku memang gak percaya. Kalau jatuh cinta kenapa harus jadi pembohong? Emang kamu percaya dengan kata-kata itu?"
Kuti tidak menjawab. Dia justru terbahak. Dia selalu merasa lucu jika melihat Dee terbelalak. Walau berusaha membuat wajahnya garang namun hal itu justru membuat Dee makin manis.
"Mungkin yang dimaksud kalimat itu bukan menjadi pembohong dalam konotasi jelek. Mungkin maksudnya adalah dusta untuk menyenangkan sang kekasih," jawab Kuti.
Namun Dee menggeleng. "Aku tetap gak ngerti. Aku kalau jatuh cinta, tentu juga berusaha menyenangkan kekasih. Namun aku melakukannya tanpa harus berbohong...." Pandangan Dee berubah tajam. "Atau jangan-jangan kau selama ini berbohong padaku?"
"Hahahaha...." Kuti makin terpingkal. Namun dia buru-buru menyelesaikan tawanya setelah melihat wajah Dee yang serius.
"Begini 'yang," kata Kuti pelan. Nadanya membujuk. "Kalimat itu kan berkata tentang jatuh cinta. Jadi pasti itu ditujukan pada mereka yang masih muda. Yang masih mencari cinta. Dan wajarlah jika seorang muda kemudian menjadi pembohong jika itu untuk menyenangkan sang pacar..."