Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cinta Itu Rasa, Bukan Kata...

28 Januari 2012   13:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13277560641616960826

[caption id="attachment_158854" align="aligncenter" width="413" caption="Gambar: flamedaniel.deviantart.com"][/caption] Masih tentang cinta anak muda TERNYATA, tak masalah jika perempuan lebih dulu menyatakan cinta, dan mengajak lelaki yang ditaksirnya pacaran. Setidaknya itu kesimpulan dari berbagai komentar yang disampaikan dalam posting 'Etiskah Cewek Duluan Menyatakan Cinta'. Kebanyakan mengatakan adalah bahwa hal tersebut tak masalah sebab tak melanggar etika, walau juga tergantung bagaimana menyampaikan dan lihat- lihat situasi dulu, menimbang- nimbang bagaimana kira- kira sebenarnya perasaan sang cowok kepadanya. Tapi secara umum, yang aku sampaikan kepada Shereen agak berbeda. Aku memang menyarankan agar dia lebih perhatian, dan membuat beberapa 'pendekatan'. Namun aku juga mengingatkan agar jangan berlebihan. Aku bilang, secara naluriah laki-laki itu pemburu, dan mereka senang mengejar perempuan yang ditaksir. Jika laki-laki dikejar, mereka justru salah tingkah. Malah ada yang takut. Jika ada cewek yang nekat dan berani mengajak laki-laki yang ditaksirnya pacaran, atau lebih dulu mengungkap cinta, itu akan menurunkan 'nilai tawarnya'. Pasti cewek itu akan kelabakan jika misalnya, cowok yang ditaksirnya meminta dia membuktikan cintanya. Apalagi banyak cowok sekarang yang suka 'iseng' dan meminta cewek yang mencintainya untuk membuktikan cintanya, dengan misalnya memberikan milik yang paling berharga. Milik berharga itu bisa dalam bentuk cincin, bisa juga milik yang lain... Jadi, memberi sinyal itu rasanya sudah cukup. Tinggal tergantung apakah 'radar' si cowok bisa menerima sinyal itu. Jika si cowok belum pernah pacaran, hampir dipastikan dia tak akan menanggapi. Bukan karena tidak mau, tapi karena tidak tahu. Atau tidak mengerti. Salah satu jalan keluar yang aku sarankan kepada Shereen, adalah dengan meminta bantuan pihak ketiga. Bisa temannya atau teman si cowok. Mungkin bisa dengan merekayasa, misalnya dalam suatu kesempatan para teman sengaja 'menjodohkan' mereka. Saat itu, simak reaksi si cowok. Aku sendiri belum pernah diajak cewek untuk pacaran. Tapi jika ditaksir duluan, aku pernah. Dulu. Dulu sekali. Salah satu yang masih suka aku kenang, ketika dalam suatu kesempatan aku mengikuti 'training for trainers' yang diselenggarakan sebuah institusi terkemuka di sebuah kota. Di situ aku berkenalan dengan sesama peserta, sebut saja dia Nabila. Kebetulan kami satu kelompok kecil beranggota empat orang. Nabila cantik, cerdas dan berwawasan luas. Gaya bicaranya enak dan ekspresif. Hingga kemudian aku merasakan bahwa ada sesuatu yang aneh. Cara dia memandang mulai berbeda. Ada sesuatu dalam tatapan matanya.... p.s Apa yang terjadi selanjutnya, tebak saja sendiri. Untuk sementara anggap saja posting ini sudah berakhir, hehehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun