Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bocah 10 Tahun Itu Bicara Tentang… Orgasme

17 Januari 2012   00:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1326643792717891478

[caption id="attachment_156228" align="aligncenter" width="331" caption="Sex Education. Gambar: ladylucaze-theepitome.blogspot.com"][/caption] Pagi yang hangat PENGHUNI rumah kayu baru saja sarapan dan bersiap-siap ke kantor. Mereka duduk santai sambil menyaksikan bagaimana si kecil bersiap-siap ke sekolah. Sejak setahun terakhir Pradipta bersikeras untuk mandiri. Mandi sendiri. Juga mengganti pakaian sendiri. Dee dan Kuti seperti biasa hanya melihat dari jauh. Melihat bagaimana dengan susah payah si kecil memakai kaos kaki, bagaimana dia memakai sepatu dan mengikat tali sepatu. Sambil menyaksikan si kecil, Dee dan Kuti bicara banyak hal. Tentang seorang kawan yang baru melahirkan, tentang kemajuan sekolah Pradipta, tentang perkembangan si kembar, tentang kemana mereka akan menghabiskan waktu saat long week end yang akan datang... Dan Dee tiba-tiba teringat sesuatu. "Eh 'yang, kamu kan janji mau cerita tentang bocah yang ngomong orgasme itu? Emang itu benar ada?" Wajar jika Dee bertanya penuh kesangsian, karena setahunya Kuti bukanlah penggemar acara TV semacam Oprah itu. Kuti mengangguk. "Kebetulan ketika lagi cari acara yang bagus, aku sempat dengar ceritanya. Si Oprah bercerita, di Facebooknya ada ibu-ibu curhat. Si ibu ini bilang, dia baru saja dikuliahi anaknya yang baru berumur 10 tahun tentang orgasme..." "Kepada ibunya, si anak  lelaki ini menerangkan tentang definisi orgasme. Yakni 'ketika perempuan sangat terangsang dan berteriak-teriak...' Mungkin si bocah mengira ibunya tak mengerti apa maksudnya orgasme itu, hahahaha..." kata Kuti. "Hah? Dasar...." "Tapi itu belum semuanya. Si anak kemudian melanjutkan dan bilang: 'Aku sudah gak sabar menggunakan milikku untuk membuat perempuan orgasme..' "Wow..." Dee menggelengkan kepala. "Anak sekarang makin maju ya? Untung kisahnya terjadi di Amrik sono, dan bukannya di Indonesia..." "Iya," kata Kuti. "Aku gak yakin apa ada anak Indonesia berusia 10 tahun yang sudah tahu definisi orgasme. Tapi Oprah mengangkat hal ini, karena keprihatinannya pada seks usia dini yang di Amerika sana makin menjadi hal yang biasa." Dee mengangguk. "Apalagi sekarang karena gizi, anak-anak terkesan cepat dewasa ya? Dan merebaknya internet membuat anak-anak bisa semakin cepat mengetahui hal-hal yang sebenarnya belum pantas mereka ketahui..." "Betul," ujar Kuti. "Tapi perbincangan si ibu dengan anak yang di Amrik itu sebenarnya contoh yang bagus. Bagaimana orang tua bisa benar-benar menjadi sahabat anak yang bakal memasuki usia pra remaja. Agar anak-anak mendapatkan informasi yang benar dan sehat dari orang tuanya...." Pembicaraan mereka terhenti ketika melihat si kecil berlari mendekat. Dia sudah mengenakan tas sekolah di pundak. Rambutnya juga sudah rapih. "Omong- omong, " kata Kuti," Hanya pingin tahu saja. Definisi si bocah itu tentang orgasme benar gak ya? Terutama tentang teriak-teriak itu ?  " ujar Kuti jahil. Dee tertawa menjawab pertanyaan suaminya. " Aku gak tahu, " jawabnya, " Aku gak pernah bikin survey tentang itu... " Kuti terbahak mendengar jawaban asal istrinya, dan dengan iseng menjawab kembali, " Ya sudah... coba tanyakan saja Dee pada para pembaca blog rumahkayu, apakah definisi si bocah itu tentang orgasme itu betul atau tidak. Nanti kamu yang bikin data statistiknya ya? " Haa??!!! Dee membelalak tak menjawab dan menghadiahi Kuti dengan sebuah cubitan di pinggang yang membuat suaminya makin terbahak... ( Eh tapi sebenarnya... definisi bocah itu betul atau tidak sih? He he he )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun