Tentang Superman, dan ketaatan pada hukum...
DEE memotong- motong buah nanas dan meletakkannya di piring yang telah dia siapkan. Ditaburkannya garam ke atas nanas yang tampak sangat segar itu, lalu dibawanya ke teras dimana beberapa anak tengah berada.
Sekolah sedang libur saat ini. Karenanya ada beberapa saudara sepupu Pradipta menginap di rumah. Ada Cintya, Pratama, Respati dan Kirana. Merekalah yang kini sedang berada di teras rumah kayu. Sayang sekali seorang sepupu lagi, Radya, masih terlalu kecil untuk menginap sendiri di rumah kayu tanpa orang tuanya, sehingga dia tak dapat turut bergabung.
Dee menawarkan nanas yang baru saja dipotong- potongnya pada anak- anak itu.
" Ini, nanas dari kebun kemarin, " kata Dee pada mereka.
Beberapa hari yang lalu dua keluarga yang bersaudara pergi ke sebuah kebun yang dimiliki oleh orang tua Cintya dan Pratama. Respati dan Kirana tak turut pergi ke kebun saat itu, walau sebenarnya keluarga mereka juga diajak untuk turut pergi. Ada acara lain yang harus dihadiri oleh orang tua mereka, sehingga mereka tak dapat bergabung.
Pratama menoleh pada Respati dan Kirana dan berkata, " Sayang deh pada nggak ikut waktu itu. Coba kalau ikut, kan bisa lihat iklan yang aneh juga... "
" Iklan apa? " tanya Respati.
" Superman, " jawab Pratama. " Tapi iklannya nggak bener, " imbuhnya.
" Nggak bener gimana? " kejar Respati.