Weekend kemarin, aku membaca satire lucu- lucuan di twitter tentang tingkah polah kemlinthi anak- anak yang memperoleh beasiswa ke luar negeri (dari sebuah lembaga beasiswa yang sangat terkenal di negeri ini).
Tentang bagaimana gegar budaya terjadi dan anak-anak itu lalu 'gaya banget deh' kalo pulang kesini kesannya segala yang terjadi di Indonesia jadi semua salah. Juga tentang bagaimana mereka kadang agak kurang sensitif saat membagikan tentang hal-hal yang mereka jalani ketika kuliah di luar negeri itu dan sikap-sikap tersebut lalu dijadikan sindiran lucu-nggak lucu di twitter.
Aku mulanya membaca hal tersebut sebagai hiburan sembari senyum- senyum saja. Sebab kusadari bahwa apa yang disindirkan itu memang banyak terjadi, namun tak semua orang juga bersikap seperti itu.
Tapi kemudian, kudapati sebuah twitter balasan dari seseorang yang merupakan penerima beasiswa tersebut. Intinya, dia mengatakan bahwa sindiran- sindiran yang bertaburan itu "stupid and jealous" dan setelah beberapa kalimat lain, dia mengatakan begini: " Wanna get a scholarship and go abroad like us? Be smart, period."
Wow.
Aku tercengang.
Anak ini sombong. Sombong sekali.
Dan reaksiku yang tadinya membaca kalimat-kalimat di twitter tersebut sembari nyengir-nyengir lucu berubah menjadi... marah dan sebal.
***
Be smart, katanya?
Dengan segera kuketikkan nama penulis komentar itu di google dan oh.. hmmm..