Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyimpan Dana Pendidikan Anak: Teliti Dulu Sebelum Membeli

18 Oktober 2016   13:51 Diperbarui: 18 Oktober 2016   23:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara pribadi, aku menganggap pilihan ini benar bagi kami.

Kenapa?

Sebab pada suatu hari, tanpa sengaja aku mengobrol dengan seorang ibu yang mengatakan dia agak sedih, dana yang disimpannya untuk dana pendidikan anaknya ternyata tidak cukup untuk membayar uang pangkal di SD yang dia inginkan bagi anaknya. Ibu ini kebetulan menyimpan dananya dalam bentuk asuransi pendidikan.

Pada saat yang sama, anak keduaku masuk SD juga. Dan SD kemana ibu tersebut tadinya ingin mendaftarkan anaknya ternyata adalah SD kemana aku mendaftarkan anak keduaku itu.

Aku ingat, tabungan pendidikan yang kami simpan untuk uang pangkal anak kedua kami masuk SD saat itu jumlahnya mencukupi, bahkan sedikit lebih besar dari yang dibutuhkan.  Kutanyakan pada ibu tersebut, berapa premi asuransi yang dibayarkannya setiap bulan. Dan.. oh, jumlahnya ternyata dua kali lipat dari dana yang kusetorkan setiap bukan untuk anakku masuk SD itu.

Ujungnya ternyata berbeda. Uang yang kusetorkan itu akhirnya ternyata cukup ( bahkan sedikit berlebih ) untuk uang pangkal masuk SD anakku, tapi dana yang bisa dicairkan oleh ibu- ibu tersebut dari premi asuransi yang dua kali lipat besarnya dari dana yang kusetorkan per bulan, ternyata jauh lebih kecil dari dana yang cair dari tabungan pendidikan untuk anakku.

Inilah yang kukatakan, teliti sebelum membeli.

Saat memperoleh informasi ketika memutuskan untuk mendaftarkan diri untuk asuransi pendidikan bagi anaknya, ibu tersebut mungkin tidak memperoleh atau meminta data secara detail berapa jumlah yang akan bisa di-claim saat anak masuk SD, SMP, SMA dan Universitas. Maka itulah, ketika dana untuk uang pangkal anaknya masuk SD dibutuhkan, dana yang bisa dicairkan ternyata jauh dari apa yang dibutuhkan.

Maka akhirnya, ibu tersebut tak bisa mendaftarkan anaknya ke SD yang dia inginkan. Didaftarkannya anak tersebut ke SD lain yang uang pangkalnya lebih murah.

***

Pertimbangan setiap orang untuk memilih suatu produk tertentu akan berbeda- beda. Apapun itu, pastikan kita pahami diri sendiri dan pahami detail produk yang ditawarkan. Bahwa dari pengalaman pribadiku tabungan pendidikan yang kami pilih ternyata lebih tepat daripada produk asuransi pendidikan yang dipilih oleh ibu- ibu yang bercerita padaku itu, menurutku itu karena perhitungan kami lebih akurat. Premi yang dibayarkan oleh ibu tersebut lebih besar dari setoran tabungan kami tapi perhitungan kapan jatuh temponya mungkin kurang dipahami dengan baik oleh ibu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun