Suatu hari di balik panggung pertunjukan kesenian sebuah sekolah..
ANAK bungsuku masih kelas 3 SD ketika itu. Dia belum lama pindah ke sekolah baru saat itu.
Situasi di sekolah lamanya tidak lagi kondusif. Ada beberapa kejadian yang membuat kami sebagai orang tua merasa perlu meninjau ulang keputusan kami untuk menyekolahkan putra kami disana.
Kami menemukan beberapa kejadian dan tindakan dari para penyelenggara sekolah lama si bungsu pada periode tersebut yang menerjang nilai- nilai tentang integritas dan membuat kami kehilangan kepercayaan sampai kemudian berpikir bahwa lebih baik kami memindahkan putra kami ke sekolah lain saja.
Lalu, suatu hari kami tanyakan pada putra kami apakah dia mau jika kami pindahkan dia ke sekolah lain. Dan, si bungsu ternyata menjawab pertanyaan kami dengan tegas dan jelas, “ Mau. Aku sebetulnya sudah lama ingin pindah sekolah… “
Duh. Rupanya ketidak beresan dalam pengelolaan sekolah tersebut memang sudah berdampak pada murid- murid. Ada kenyamanan dan rasa aman yang tercerabut yang bahkan murid belia yang duduk di kelas 2 SD saja sudah bisa merasakan.
Maka, begitulah, akhirnya kami pindahkan si bungsu ke sekolah lain saat dia naik ke kelas 3 SD.
***
Sekolah si bungsu yang baru adalah sekolah yang memang dalam visi dan misinya sudah selalu mengatakan bahwa sekolah itu bukan hanya bertujuan untuk mengajarkan hal- hal yang bersifat akademik saja pada anak- anak, tapi juga akan memberikan porsi besar dalam pembangunan karakter anak.
Ini sekolah yang memiliki faham bahwa pendidikan adalah hak setiap anak. Maka mereka tak pernah menyelenggarakan testing berdasarkan kemampuan akademik anak sebagai dasar seleksinya. Selama masih ada tempat, mereka akan menerima anak yang didaftarkan.
Sekolah itu juga merupakan sekolah inklusi yang menerima anak- anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah bersama anak- anak lain. Ada dua kursi disediakan di setiap kelas untuk anak berkebutuhan khusus.