" Wah, “ komentar temanku, “ Jadi gratis semua ya? Enak banget.. "
" Iya, gratis. Alhamdulillah.. " jawabku.
Dan hmmm.. itulah. Begitu percakapan tersebut selesai, aku teringat peribahasa yang mengatakan tentang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau itu.
He he.
Tapi kemudian usai percakapan dengan teman yang kuceritakan di atas itu, kusadari, bahwa soal rumput itu, sebetulnya sama- sama hijau. Ya itu, manusia saja yang suka berpikir bahwa rumput tetangganya lebih hijau.
Padahal.. look at this...
Pada yang satu, Allah memberikan keleluasaan materi pada sepasang orang tua yang kemudian mengirimkan anaknya untuk kuliah di suatu negara tertentu. Pada yang lain, contohnya pada keluarga kami, rejeki diberikan langsung pada anaknya melalui jalur beasiswa.
At the end of the day, anak- anak ini akhirnya sekolah ke negara yang sama walau sumber dananya jalurnya berbeda.
Cuma kita aja yang suka mikir jalur yang satu tampak lebih enak dan mudah dari yg lain padahal.. ya itu.. ketika yang satu berpikir betapa enaknya punya uang banyaaakkk jadi bisa kirim anak sekolah ke luar negeri dengan uang yang banyak itu, pihak yang lain berpikir duh betapa enaknya ya, bisa kuliah ke luar negeri dengan beasiswa, tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun, gratisan karena semua ditanggung.
Jadi, hijau rumput di halaman rumah sendiri maupun di halaman rumah tetangga sebetulnya mungkin sama saja. Hanya keliatannya aja rumput tetangga lebih hijau itu…