Hih. Dee gemas sekali.
DIA memiliki beberapa draft tulisan yang ingin ditayangannya di blog keroyokan dimana dia dan Kuti biasa menulis.
Tapi..
Beberapa minggu yang lalu dia mulai melihat ada beberapa status dan percakapan yang mengatakan bahwa blog keroyokan itu error.
Error..lagiii?
Ya. Lagi.
Ini bukan pertama kali sejak Dee dan Kuti bergabung menulis disana blog keroyokan ini error dengan beragam versinya.Â
Ya sudahlah, pikir Dee ketika itu. Dia toh sedang sibuk juga. Pradipta, anak sulungnya dengan Kuti, sedang menjalani ulangan akhir semester. Si kembar Nareswara dan Nareswari yang kini juga sudah sekolah sedang mengikuti latihan untuk pementasan di sekolah. Dee perlu meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan itu.
Belum lagi beberapa kesibukan lain yang juga menunggu.
Kuti sendiri, juga sedang sibuk luar biasa. Dia bahkan tak sempat melongok apa yang terjadi di blog keroyokan itu..
Sampai..
Kira-kira beberapa waktu yang lalu Dee mulai melihat beberapa artikel baru tayang.
Aha. Pikir Dee, periode error sudah berlalu.
Maka sekitar seminggu yang lalu dia membuka laptopnya, bermaksud untuk menayangkan sebuah tulisan.
Dan..
Hmm. Dia tak menemukan toolbar dimana dia bisa merubah bentuk huruf menjadi miring, bold atau semacamnya. Juga tak ada icon untuk membereskan paragraf atau menyisipkan gambar.
Aih..pikir Dee. Ada apa ini?
Ya sudahlah..pikir Dee. Biarkan saja apa adanya. Teks saja. Tak perlu dibereskan paragrafnya..tak perlu ada huruf miring atau tebal. Tak usah ada gambar. Tayangkan seadanya saja.
Lalu Dee menekan icon 'Tayang'.
Eh..tapi..tak ada yang terjadi.
Halaman bergerak ke bagian paling atas dan Dee membaca alamat yang tadinya www.kompasiana.com/dashboard/write berubah menjadi www.kompasiana.com/dashboard/write#
Itu saja. Tapi tulisannya tak berhasil ditayangkan. Tak muncul di daftar artikel terbaru.. Ya ampun.
***
Dee mencari tahu.
Konon ada dashboard baru yang lebih fancy. Toolbarnya melayang-layang mengikuti gerak kursor.
Dan ada tanda plus di bagian kiri halaman yang akan muncul untuk menyisipkan gambar jika kursor ada di bagian paling kiri.
Tapi itu tak terjadi di laptopnya.
Dee mencoba beberapa kali tapi tak juga berhasil.
Dia berhubungan dengan admin dan beberapa Kompasianer lain di facebook dan banyak saran diterimanya. Mulai dari clear history..clear catche..dsb dsb yang semua diturutinya.
Tak juga berhasil.
Dee mengirimkan inbox ke alamat kompasiana.com/kompasiana. Ditunggunya beberapa hari..tak berbalas. Hingga hari ini. Hmm..
***
Dee mulanya mengira ada sesuatu dengan laptopnya. Tapi dia bahkan meminjam laptop yang biasa dipakai Kuti dan mencoba menayangkan tulisan dari sana. Gagal juga.
Dee mencoba membuka akun lain ( dia dan Kuti memiliki beberapa buah akun. Mereka memisahkan akun-akun itu untuk menulis beberapa serial fiksi dengan genre yang berbeda), menulis disana dan..gagal tayang juga.
Lalu..beberapa hari yang lalu di group facebook yang berisi para Kompasianer, Dee melihat keluhan serupa.Â
Ada yang mengatakan dia bisa mengakses Kompasiana versi mobile tapi tidak dari laptop.
Oh..pikir Dee. Jadi rupanya bukan hanya Dee seorang yang mengalami hal tersebut. Sebagian Kompasianer tak mengalami masalah tetapi ada sebagian yang lain yang juga bermasalah.
Entah kenapa.
Hingga hari ini, inbox yang dikirimkannya pada admin di akun kompasiana.com/kompasiana juga tak dijawab.
Maka Dee mengambil mobile phone-nya dan mulai menulis disana. Ada Apa dengan Kompasiana Versi Laptop? -- begitu judul tulisan yang ditulisnya dengan perasaan sangat gemas itu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H