Yang salah hanya...
Ah, putaran waktu di suatu planet dengan planet lain mungkin memang berbeda. Tingkat kedewasaan manusia bumi dengan allien dari planet lain juga berbeda. Frekwensi gelombang yang dikirim dan pesawat penerimanya mungkin juga tak sama.
Kawanku itu memang lebih tua usianya dariku. Bisa jadi dia lebih matang. Tapi bisa juga bukan itu, sebab saat kami SMA, dia yang kemudian berbeda sekolah denganku, kadangkala juga bertandang ke rumah. Usiaku sudah bertambah waktu itu. Dan tetap tak kupahami apa sebenarnya yang terjadi.
Baru lamaaaaaaa setelah itu aku mengerti. Justru setelah selulus SMA dan kami terpisah kota, sebab dia kuliah di kota lain. Aku bertemu beberapa kawan sekelasku di SMP. Kami bernostalgia mengobrol ngalor ngidul, tertawa- tawa menceritakan masa lalu. Dan seorang kawan perempuanku menyebut nama teman lelaki yang kuceritakan di atas. Katanya, saat SMP dulu banyak sekali temanku yang naksir kawan lelaki tersebut, namun...
" Dia nggak pacaran sama siapa- siapa kan waktu SMP, si X itu ? " kata kawanku.
Kawan yang lain menggeleng lalu sambil menoleh padaku berkata " Nggak-lah, dia kan selalu bilang, dia cuma jatuh cinta sama D... "
Eh, sama siapaaaa?!
Aku terperanjat. Kaget.
Kawan- kawanku bingung dengan reaksiku. " Ah, yang bener, D... Memangnya kamu nggak tau? Seluruh sekolah kan tau bahwa dia seneng sama kamu, sejak kelas satu. Dia bilang koq sama semua orang kalo dia seneng banget sama kamu. "
Aku terbengong- bengong.
Ya ampun. Tak sedetikpun pernah terpikirkan olehku hal tersebut.