Malam tiba...
SUARA jangkrik terdengar dari halaman rumah kayu, sementara di dalam rumah, wangi bunga sedap malam dalam jambangan menghambur ke sekelilingnya.
Dee berbaring santai di kasur lebar yang terletak di ruang keluarga, menonton televisi yang sedang menyiarkan acara musik.
Anak- anak sudah sejak tadi terlelap.
Di tengah keasyikannya menonton para penyanyi beraksi, terdengar suara langkah mendekat . Dee tersenyum melihat suaminya muncul menghampiri.
Kuti membalas senyum Dee, dan saat sudah berada di sisi sang istri, diraihnya sang istri ke dalam pelukan. Dee, tentu saja, dengan senang hati menikmati hangatnya pelukan sang suami.
Kemudian mereka berbincang ringan tentang banyak hal. Tentang sekolah Pradipta, tentang celoteh si kembar, tentang pohon- pohon kopi yang mereka tanam, tentang beberapa rencana yang ingin mereka wujudkan, tentang...
Dee tiba- tiba teringat sesuatu.
" Eh, " katanya, " Aku tadinya mau nulis tentang otak perempuan buat blog, tapi... "
Dee menimbang- nimbang. Rasanya dipeluk suami lebih menyenangkan daripada menulis. " Ah, besok saja deh, " putusnya.
Kuti tersenyum, mengelus punggung istrinya dengan sayang.