[caption id="attachment_178788" align="aligncenter" width="399" caption="Gambar: www.simpledivorceadvice.com"][/caption]
Sore hari. Angin bertiup kencang DEE dan Kuti duduk bersantai di ruang tengah. Pradipta dan kedua adik kembarnya masih tidur, setelah kelelahan bermain siang tadi.
"Eh 'yang, kamu udah dengar gak, tentang si Sancaka, temanku itu?" kata Kuti tiba-tiba.
Dee memandang suaminya dan diam-diam dia tersenyum. Tak biasanya suaminya mau membicarakan orang lain. Kuti bukanlah orang yang suka membicarakan orang lain. Dan kalau dia akhirnya bicara, pasti ada hal menarik yang terjadi.
"Belum 'yang, emang kenapa?" Dee balik bertanya. Dia tahu kalau Sancaka itu teman lama Kuti. Terakhir kabarnya dia berada di Amerika Serikat.
"Kamu tau gak kalu Sancaka itu udah pulang? Setelah sembilan tahun merantau, akhirnya dia bertemu kembali dengan istri dan anaknya... Tapi sayang..." Kuti menghentikan ucapannya. Wajahnya tiba-tiba berubah murung.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" Dee bertanya penasaran.
"Aku dengar mereka mau cerai..."
Dee terbelalak. "Apa, mereka mau cerai? Kenapa?"
Kuti mengangkat bahunya. "Aku juga tak tahu pasti. Tapi dari yang kudengar dari kerabat Sancaka, ternyata Wulan, istri Sancaka diam-diam selingkuh dengan laki-laki lain..."
Dee memegang dagunya. "Hmmm... Aku gak heran. Mereka terpisah sembilan tahun bukan? Sembilan tahun itu bukan waktu yang singkat..."