Yang terjadi sekarang berbeda. Mereka beradu pendapat tepat di depan Pradipta. Dan dengan sedih Kuti melihat bagaimana tatapan mata penuh luka dari anaknya. Tatapan sedih dan takut yang sukar dilukiskan.... Dan itu sebabnya Pradipta memilih meninggalkan rumah dan berkunjung ke rumah Hes...
Ahh...
Kuti mendesah. Dia tahu, khusus untuk hal ini, penyelesaiannya tidak sesederhana sebelumnya. Karena mereka berdua merasa benar. Dan mungkin, mereka berdua memang benar. Pertanyannya, bagaimana mencari solusinya?
Kuti mengklik simbol 'close' pada layar wordnya, dan mengklik browser. Dia membuka youtube. Menulis beberapa kata kunci dan mengklik 'search'.
Kuti kemudian memasang headset ke kepala (ya iyalah, masak dipasang di pinggang ya? hehehe). Dan sambil memejamkan mata dia menyimak kata-demi kata dari lagu lawas Kla project yang terdengar merdu...
"Hari hari nan berdebu,
bersama dirimu
yakin kuhadapi
Sambil merajut berdua
anyaman benang angan
yang kau tawarkan...."
(Kayaknya masih bersambung. Dan giliran Dee untuk bikin sambungannya, hehehehe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H