Mohon tunggu...
Rumah Dijual Www.rumahku.com
Rumah Dijual Www.rumahku.com Mohon Tunggu... -

Mencari properti secara online bukanlah hal yang rumit, jual beli properti kini menjadi begitu mudah dengan Rumahku.com situs portal jual beli rumah di Indonesia, anda bisa melakukan transaksi properti seperti rumah dijual, apartemen disewakan, tanah dijual, dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lingkungan Rumah Kotor? Awas Diare dan Demam Berdarah!

15 November 2012   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:17 6707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_209508" align="aligncenter" width="620" caption="Rumah Sehat - Rumah Idaman"][/caption]

Salam sejahtera Sahabat Kompasiana!

Demi meningkatkan kesadaran kita terhadap lingkungan rumah yang asri, bersih, dan sehat, kali ini Rumahku ingin berbagi tips kesehatan rumah dan lingkungan,

Siapa yang tidak mendambakan suasana tenang, asri, aman, nyaman, dan tentram? Rasanya cukup logis jika kita membayangkan kehidupan yang sempurna. Namun cobalah sorot kota besar seperti Jakarta, tentu tak sedikit problematika yang dialami. Selain masalah kemacetan, banjir yang tak berkesudahan, pemukiman kumuh, pernahkah tersirat dalam benak kita ada berapa juta orang di ibukota yang mengalami masalah penyakit? Iya..tentu hal itu terjadi karena dampak dari lingkungan yang tidak sehat. Atau mungkin pemukiman yang kurang dijaga kebersihannya.

[caption id="attachment_209509" align="aligncenter" width="630" caption="Perumahan Kumuh di pinggiran Jakarta"]

1353013981388154236
1353013981388154236
[/caption]

Dikutip lewat data Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI tahun 2010 mendapatkan data bahwa 10 besar penyakit paling banyak di derita oleh pasien rawat inap rumah sakit di seluruh Indonesia adalah diare & gastroenteritis. Didapatkan kasus dengan jumlah pasien laki-laki 37.281 dan perempuan 34.608 sementara yang meninggal sebanyak 1.289. Kemudian ke-2 disusul oleh penyakit seperti demam berdarah yang memakan korban meninggal sebanyak 325 jiwa. Tentu pertanyaan yang tersirat adalah darimana diare hingga demam berdarah dapat muncul?

[caption id="attachment_209512" align="aligncenter" width="630" caption="Pemukiman Kumuh di Jakarta"]

13530140861442437906
13530140861442437906
[/caption]

Diare bukanlah penyakit yang datang tanpa sebab. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Namun secara umum, diare muncul karena adanya virus, bakteri, hingga parasit. Tak jauh berbeda dengan diare, penyakit demam berdarah juga disebabkan oleh virus yang masuk melalui peredaran darah manusia. Biasanya melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

[caption id="attachment_209513" align="aligncenter" width="630" caption="Penghijauan di Perumahan"]

1353014852628574857
1353014852628574857
[/caption]

Aspek permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat ini biasanya melihat dari kondisi rumah, kondisi lingkungan, kondisi permasalah pergerakan sirkulasi udara, system drainase hingga buangan limbah serta standar kelayakan rumah sederhana.Selain perhatian dari pemerintah daerah setempat, tentu bisa pula dengan kesadaran diri dari masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat itu sendiri.

[caption id="attachment_209515" align="aligncenter" width="630" caption="Pisahkan jenis sampah agar mudah di daur ulang"]

1353014972426339899
1353014972426339899
[/caption]

Jika lebih jeli terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita, tentu penyakit-penyakit tersebut dapat di minimalisir. Solusinya? Tentu saja mulai dari hal yang paling kecil. Misalnya, berawal dari rumah. Jika di rumah terdapat sampah, cobalah untuk memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selain memudahkan petugas kebersihan sampah dilingkungan sekitar rumah, pemisahan sampah kering dan basah juga dapat mengurangi kadar penyakit khususnya didalam rumah. Setelah memperhatikan pembuangan pada sampah, selanjutnya adalah dengan aksi penghijauan. Kini, berbagai penyuluhan dan kampanye akan lingkungan hijau juga sering dilakukan. Bila pemerintah dan kita telah menanam pohon untuk alasan ini itu, sudah sepatutnya bertanggung jawab untuk merawatnya. Meski ironis terkadang aksi ini kerap dikaitkan sebagai sarana efektif untuk pencitraan. Lagi-lagi, cobalah untuk menanam pohon di sekitar rumah. Fungsinya selain rumah tampak sejuk, saluran oksigen dan udara di dalam rumah juga dapat terjaga dengan baik.

Selanjutnya salah satu strategi mudah yang dapat  dijalankan untuk mengurangi dampak penyakit tersebut adalah dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Tentunya prinsip ini harus dimulai dari budaya hidup kita sehari-hari serta bagaimana kita menciptakan dan memelihara rumah juga lingkungan yang sehat. Kita semua secara sadar atau tidak sadar adalah penyumbang cukup besar terhadap lingkungan. Dan sebagai manusia, sepatutnya kita sadar akan lingkungan yang semakin terkontaminasi dengan pemanasan global.

[caption id="attachment_209514" align="aligncenter" width="630" caption="Penghijauan di Taman Rumah"]

1353014634729129063
1353014634729129063
[/caption]

Untuk membuat sebuah perubahan besar sudah semestinya dimulai dari hal yang kecil. Salah satunya adalah kesadaran akan terciptanya lingkungan rumah yang sehat. Dengan begitu, segala bentuk penyakit di sekitar kita akan dapat di minimalisir. Jadi, ciptakanlah selalu lingkungan dan rumah yang sehat.

Jangan lupa komentarnya ya, twit/share jika bermanfaat, Salam Sahabat Kompasiana!

Saran & Tips Perumahan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun