Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tart Ulang Tahun Rasa Budi Pekerti

28 November 2016   18:35 Diperbarui: 28 November 2016   18:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar mengutarakan maksud dengan jelas dan santun (dok RBP)

Tak afdol merayakan ulang tahun di jaman sekarang tanpa menyajikan kue tart yang cantik dengan lumuran krim warna-warni plus berbagai hiasan lainnya dan Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada Raya’ mengolah tradisi kekinian itu untuk mengasah ketrampilan serta kemampuan bekerjasama anak-anak didik mereka dari jenjang SD-SMA di Homeschooling Persada. Kegiatannya dikemas dalam bentuk Lomba Menghias Kue Ulang Tahun dan momennya adalah puncak peringatan delapan tahun Rumah Belajar Persada (RBP), sebuah institusi pendidikan non formal yang merupakan induk dari yayasan tempat PKBM mereka bernaung, pada Jumat (25/11) lalu di Kampus RBP, Jatibening Baru, Bekasi.

Uniknya, lomba yang dipertandingkan antar kelas itu diawali dengan proses pengambilan cakeyang nantinya akan dihias di ruang guru. Homeschooleryang bertindak selaku utusan kelas masing-masing diwajibkan menjemput cakeitu di ruang guru setelah melalui proses ‘basa-basi’ dengan Ketua PKBM, Wina Yunitasari, SPd., dan diijinkan membawa kue ke arena lomba. Tentu saja, bukan sembarang basa-basi, karena para homeschoolerdari jenjang berbeda itu dibimbing untuk belajar sopan santun saat memasuki ruangan dan mengemukakan keinginan mereka untuk meminta kue yang nantinya akan dihias untuk kepentingan lomba.

Ada yang menyelesaikan proses ‘basa-basi’ itu dengan cepat, butuh waktu lebih, atau bahkan harus kembali ke guru pembimbing untuk menanyakan kalimat yang tepat agar bisa memperoleh kue sesuai harapan mereka. Menurut Wina, hal itu merupakan bagian dari pendidikan Budi Pekerti dan Bahasa Indonesia agar para homeschooler dapat belajar bersikap dan berkomunikasi lisan dengan baik.

Gotong royong itu menyenangkan (dok RBP)
Gotong royong itu menyenangkan (dok RBP)
Lomba Menghias Kue yang dilaksanakan di lantai dua pun berlangsung meriah. Anak-anak kelas satu SD dengan riang dan antusias bersama-sama menghias kue mereka sambil terus bertanya pada guru kelas mereka tentang cara menggunakan krim warna-warni yang terbungkus dalam kantung plastik mengerucut, menyemirkan krim ke permukaan kue, menempelkan ornamen makanan, lalu memasangkan boneka-boneka lucu sebagai sentuhan akhir. Antusiasme mereka berbuah manis saat terpilih menjadi juara pertama lomba itu untuk kategori kelas 1-3 SD.

Memang bukan hanya unsur kreatifitas yang menjadi parameter penilaian lomba oleh Tim Juri, yang terdiri atas Wina dan Sandra Willia dari bagian manajemen RBP, kerjasama tim plus kematangan persiapan lomba juga turut diperhitungkan. Jika ada barang pinjaman dari kampus baik berupa piring atau peralatan lain, maka nilai langsung dikurangi,”Keberhasilan itu harus diupayakan mulai dengan persiapan yang baik.” Tutur Wina menjelaskan filosofi pemotongan nilai tersebut.

Kreatifitas dalam menghias kue terlihat paling menonjol pada hasil karya para homeschoolerkelas XII IPS 2, hal itu ditunjang dengan penguasaan ketrampilan memilih dan menggunakan berbagai alat/bahan yang terbilang sangat baik. Tak heran jika Tim Juri menetapkan kue mereka sebagai juara untuk kategori SMA.

Happy birthday ... (dok RBP)
Happy birthday ... (dok RBP)
Puncak HUT RBP ditutup dengan pengumuman pemenang Lomba Menghias Kue dan Lomba Menulis (Puisi, Cerpen, Artikel, dan Opini) bertema Pahlawan serta HUT RBP yang diselenggarakan jauh-jauh hari sebelumnya. Serba-serbi unik Lomba Menulis ini akan dikisahkan pada tulisan tersendiri.

Para homeschooler pun berkesempatan menikmati hidangan serba palawija, mulai dari rebusan kacang tanah, ubi ungu, sampai singkong goreng keju. Ternyata mayoritas mereka memilih menyerbu penganan sederhana nan sehat itu dan mempersilahkan para guru berjuang menyiasati kue-kue tart yang mereka tinggal pulang untuk dimanfaatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun