Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

OMG! Pemotretan Buku Tahunan Sekolah Itu...

26 Mei 2014   07:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana yang benar-benar berbeda mewarnai denyut kehidupan  kampus Rumah Belajar Persada (RBP) akhir pekan (22-23 Mei 2014) lalu. Aula di lantai tiga telah disulap menjadi studio foto untuk pemotretan para homeschoolers jenjang SD-SMA Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening yang telah melewati ujian nasional dan bersiap untuk melanjut ke level pendidikan yang lebih tinggi. Tradisi membuat buku tahunan pada setiap momen kelulusan telah membuat mereka harus mencicipi prosesi pekerjaan seorang foto model yang harus punya stok pose plus kesabaran untuk memperagakannya di bawah sorotan lampu-lampu studio plus jepretan blitz kamera para fotografer.  Duet fotografer merangkap pengarah gaya plus perancang setting foto-nya dipercayakan pada Kak Yoga dan Kak Uton yang terbukti kemudian harus memiliki stok kesabaran jauh lebih banyak lagi dibanding para model mereka.

Tema buku tahunan kali ini adalah ‘colourful’ alias warna-warni yang menurut Bu Wina Yunitasari, Ketua Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada yang menaungi HSKS Jatibening, melambangkan keanekaragaman performa anak-anak didik mereka dan saat-saat menjalani kegiatan belajar-mengajar yang senantiasa berbeda nuansanya dari waktu ke waktu. Begitulah ternyata colourful ini pun merembes pada sesi-sesi pemotretan yang dirancang mengambil suasana era 70, 80, dan 90-an ini terutama lagak-gaya para model kagetannya ...

Sesi pertama hari Kamis diawali dengan parade keimutan para homeschoolers jenjang kelas 6 SD yang membuat fotografer Kak Yoga dan Kak Uton harus henshin jadi babysitter juga saat mengarahkan gaya model-model cilik mereka. Tema setting pemotretannya adalah suasana era 90-an Hitung-hitung bernostalgia kembali ke masa kecil yang indah biar awet muda ya,Kak ?

14010637051048060246
14010637051048060246

Aura berubah total saat pemotretan memasuki sesi kedua di hari yang sama dengan mengusung aura tahun 70-an. Para homeschoolers jenjang SMA yang sudah mempersiapkan diri secara matang untuk tampil maksimal di buku tahunan rupanya punya skenario khusus. Penampilan ala para mafioso di film Godfather dengan bretel-bretel yang mencengkeram pinggang celana, rambut kelimis, dan ekspresi cool rupanya digemari para cowok selain kemeja kotak-kotak. Sementara para cewek pun tak mau kalah, ada yang bela-belain bawa koleksi foto bintang idola mereka untuk ditunjukkan pada para fotografer sambil bilang,”Aku pengen foto kayak gini.”.  Kali ini duet Kak Yoga-Kak Uton sepertinya bisa lebih fokus pada kamera-kamera mereka. Sesi pemotretan ronde pertama usai pada saat hari beranjak sore.

Ronde kedua dimulai pukul 9 pagi dan ‘rasa’nya jauh berbeda dibanding pemotretan terdahulu. Para model yang kali ini terdiri atas para homeschoolers jenjang SMP ternyata mayoritas malu-malu kucing dan meski sudah dipesan untuk tampil berbusana ala tahun 80-an, mereka cuek saja dengan baju keseharian atau bak mau pergi kondangan. Kakak-kakak guru pendamping harus bergerak ekstra membujuk,merayu, dan akhirnya memaksa (sedikiiiit ...) agar mereka mau berpose di depan kamera. Kak Yoga pun kembali menjadi pengarah gaya bergantian dengan Kak Uton. Meski sempat diwarnai adegan kakak guru harus berulangkali menggiring anak-anak didik mereka yang coba menghindari giliran berpose dengan menyelinap keluar aula, namun sesi pemotretan berlangsung lancar dan tuntas jelang Jumatan.

14010638261488051525
14010638261488051525


Usai Jumatan para fotografer pun menikmati ikan goreng plus lalap-sambal untuk menemani nasi hangat yang menjadi menu makan siang mereka. Usai makan dan mengobrol sejenak, mereka kembali menata studio plus peralatan fotografi mereka sembari menanti saatnya beraksi di sesi puncak pemotretan dengan model terdiri atas para kakak guru HSKS Jatibening dan tim manajemen RBP.

Soal totalitas,para kakak guru ini memang tiada tanding. Masing-masing sudah siap dengan beberapa busana plus segala pernak-perniknya untuk tampil habis-habisan di buku tahunan, apalagi ada versi limited edition yang khusus memajang profil mereka saja nantinya. Begitulah ujian pertama duet Kak Yoga-Kak Uton adalah menanti para model mereka ... berdandan. Durasinya hampir lewat dua jam dan duet fotografer itu sempat dibuat kebingungan dan gelisah. Akhirnya para cowok pun didaulat mengawali sesi pemotretan sebelum akhirnya kolega putri mereka muncul satu per satu. Suasananya? OMG, para homeschoolers harus angkat topi pada guru-guru mereka yang ternyata untuk urusan bergaya lebih ‘gila’ dari mereka. Setelah diwarnai insiden lampu pengimbang cahaya berasap dan mati, sesi pemotretan puncak sukses berakhir menjelang pukul 21.00 wib, itupun masih disambung foto-foto narsis ala selfie maupun keroyokan di luar aula ...

14010639151813109619
14010639151813109619


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun