[caption caption="Pameran Pendidikan yang kreatif dan penuh semangat hijau (dok RBP)"][/caption]Suasana Kampus Rumah Belajar Persada (RBP) pada Sabtu pagi (19/12) lalu terihat ramai dipenuhi para homeschooler jenjang SMP-SMA yang datang bersama orangtua atau wali mereka untuk menghadiri acara rutin akhir semester Parents Meeting (PM). Bukan hanya mengagendakan pembagian buku laporan pendidikan alias rapot, PM juga mengusung tradisi tahunan Market Day (MD), sebuah ajang unjuk diri para homeschooler berbekal berbagai life skills yang telah diajarkan dengan sangat terstruktur dan konsisten oleh Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ yang menaungi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening.
Setelah dibuka dengan acara sambutan, pembacaan doa, penampilan homeschooler SMA menyanyikan lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, paparan singkat serba-serba acara PM, dan pembacaan tatacara bertransaksi di area bazaar; hadirin pun dipersilahkan menuju lantai berikutnya. Begitulah semua orangtua/wali para homeschooler bersama founder RBP Revita Tantri, Ketua PKBM Wina Yunitasari, dan para tamu dari Dinas Pendidikan Bekasi serta Forum PKBM Bekasi pun segera mengayun langkah ke tempat yang ditunjukkan.
Pameran Pendidikan yang pekat aroma kreativitasnya digelar di lantai dua Kampus RBP. Proses daur ulang benda-benda yang biasanya diklasifikasikan sebagai sampah menjadi barang-barang bermanfaat yang punya nilai jual dan semangat go green merupakan benang merah penghubung antar stan pameran yang mulai penyediaan materi pajangan sampai dekorasinya dominan dikerjakan sendiri oleh para homeschooler dengan pendampingan guru-guru mereka. Penanaman bibit sayur mayur dengan menggunakan bekas botol air mineral, wadah produk pengharum cucian, dan sejenisnya sebagai pot dapat disaksikan di hampir semua stan.
[caption caption="Acara pembukaan yang efisien (dok RBP)"]
Di lantai ketiga, aroma sedap aneka kuliner yang menggugah selera menyambut para pengunjung dan menggerakkan mereka menghampiri meja-meja kasir untuk membeli nota-nota yang berfungsi sebagai alat tukar di area bazaar. Nota itu dapat ditukar dengan sate buah, jagung susu keju, pecel pincuk, bakso, sandwich, asinan, atau berbagai produk hasta karya daur ulang barang bekas dan cinderamata khas Kampung Naga. Kehangatan kekeluargaan berpadu dengan keceriaan semarak anak-anak dari semua jenjang pendidikan yang menikmati betul proses pengenalan nilai kewirausahaan dan kerja sama menghadirkan sebuah karya. Lantai tiga yang disulap menjadi semacam foodcourt plus pasar mini terasa begitu semarak dan meriah.
[caption caption="Suasana bazar nan heboh menghangatkan hati (dok RBP)"]
Atau dalam jangka pendek sebagaimana dibeberkan oleh Wina,”Tujuan penyelenggaraan rutin MD setiap tahun adalah agar para siswa bisa belajar berwirausaha, bekerjasama, dan memahami ekonomi pasar sebagai bagian dari life skill Kewirausahaan selain itu mereka diharapkan akan lebih menghargai nilai berjuang untuk mendapatkan sesuatu dengan cara bekerja dan usaha lainnya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H