Gurihnya Tahu Susu Lembang Setelah Terjebak Macet

Ada banyak kejutan menanti dalam keseharian hidup, seperti macet parah tak terduga sejak awal perjalanan yang membuat rombongan outing Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening harus pasrah datang terlambat ke destinasi pertama mereka di Pabrik Tahu Susu (PTS) Lembang, yang terletak di jl Raya Lembang 177, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (9/9) lalu. Maka begitu bis yang mereka tumpangi mencapai pelataran parkir pabrik, para guru pembimbing pun langsung mengarahkan para homeschooler jenjang SD-SMP untuk menyiapkan alat tulis plus lembar kegiatan siswa (LKS). 

Kesejukan Lembang menyambut mereka di halaman depan PTS yang memang ditumbuhi pepohonan dan aneka tanaman hijau nan terawat asri dengan aksen topi petani dari anyaman bambu alias caping warna-warni bergelantungan di dahan-dahan pohon serta berbagai sisi lain kompleks bangunan yang  berdiri di atas lahan seluas dua hektar itu. Cantik sekali. Suara ramah penjaga stan menawarkan icip-icip tahu goreng panas dan susu kedelai menyambut mereka saat memasuki Rumah Produksi Tahu Susu yang telah beroperasi sejak Desember 2008. Rombongan homeschooler SD bergantian dengan kakak-kakak mereka dari jenjang SMP masuk ke area produksi untuk melihat-lihat proses pembuatan tahu susu dipandu oleh petugas setempat.

Keistimewaan tahu susu adalah, selain menggunakan kacang kedelai impor, juga mencampurkan susu murni sebagai bahan baku pembuatannya. Perbandingannya 13 kg kedelai diadon dengan 4 liter susu sapi segar dan bahan-bahan lainnya terdiri atas mentega, bawang putih, biang tahu, kunyit (pewarna tahu kuning), garam, plus air. Proses pembuatan tahu susu diawali dengan perendaman kacang kedelai selama 4 jam, dicuci bersih, digiling, direbus sambil diaduk selama 1 jam, lalu disaring untuk memisahkan ampas dari sari kedelai (ini yang dinamakan Susu Kedelai, -pen.). Sari kedelai adalah bahan dasar pembuatan tahu.

Susu ditambahkan ke dalam sari kedelai bersama mentega, biang tahu, dan garam ; lalu diaduk sampai tercampur rata dan diendapkan. Hasil endapan kemudian dicetak menggunakan papan pencetak dan dipres selama sejam. Adonan diangkat dari cetakan, dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki, dan direbus dalam air mendidih yang sudah diberi bawang putih serta garam selama 15 menit,. Angkat dan dinginkan, tahu sudah siap dipasarkan atau dimasak lebih lanjut untuk dinikmati.

Di dalam ruang produksi itu, para homeschooler juga bisa melihat langsung aneka peralatan yang digunakan dalam pembuatan tahu  seperti tong pencucian kedelai, mesin giling, tungku perebusan, tong-tong kayu dan plastik, tangok, kain saring, kain cetakan, serok cetak, kayu pengaduk, dan tampir tahu. Mereka pun diberi kesempatan bertanya pada pemandu tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diisikan dalam  LKS untuk bahan laporan hasil outing  nantinya.  Sesudah itu mereka pun antri meninggalkan area produksi dan masing-masing mendapat bingkisan berisi 5 potong tahu susu goreng plus sebungkus susu kedelai.

Selanjutnya para homeschooler dipandu ke Rumah Pohon di pekarangan PTS untuk menyelesaikan mengisi LKS dan menikmati padat-gurihnya tahu plus susu kedelai yang menyehatkan. Setelah acara membeli oleh-oleh, rombongan HSKS Jatibening pun melanjutkan perjalanan ke obyek outing berikutnya.