Para pecinta dongeng Disney pasti sudah tak asing lagi dengan sosok putri duyung cilik yang disayangi teman-temannya di seantero samudera bernama Ariel. Pada Sabtu (9/7) lalu dia muncul di hadapan para homeschooler jenjang SD Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening dalam bentuk dongeng yang dibacakan oleh Sasha Q berduet dengan bonekanya, Shania. Duet ? Yaa, Shania memang bukan sekedar boneka yang cuma bisa dipeluk, dia bisa bercakap-cakap juga. Tentu saja bukan karena mantra ajaib atau sebangsanya, boneka berbentuk bocah perempuan berambut ikal panjang berkacamata itu menjadi ‘hidup’ karena kemampuan Sasha berolah suara perut. Begitulah, Sasha (10) adalah seorang ventriloquist cilik. Seorang ventriloquist mampu berbicara tanpa kentara menggerakkan bibir, biasanya untuk dubbing suara boneka yang selalu dibawa saat pentas.
Sesuai tema ‘kelautan’ yang merupakan tema agenda edukasi HSKS Jatibening untuk tahun pelajaran 2014/2015, Sasha pun berkisah tentang Ariel yang berjuang melindungi samudera habitatnya dari ulah para pencemar lingkungan. Duet Sasha dan boneka Shania yang berdurasi sekitar 10 menitan itu disaksikan dengan penuh antusias oleh para homeschooler yang beserta para kakak guru mereka duduk lesehan di salah satu sisi lantai 3 Kampus Rumah Belajar Persada (RBP), Jatibening. Tentu saja bukan sekedar menonton lantas bubar karena mereka pun harus mengisi lembar pengambilan data yang telah disiapkan oleh para kakak guru seputar kisah yang dibawakan Sasha dan pertunjukannya.
[caption id="attachment_319103" align="aligncenter" width="503" caption="Sasha, Shania, dan para homeschoolers (dok RBP)"][/caption]
Sesi tanya-jawab antara Sasha dan para adik kelasnya itu berlangsung meriah. Ada yang menanyakan jawaban untuk lembar kerja, ada pula yang bertanya merek shampo yang dipakai keramas oleh boneka Shania dan berapa kali dia ganti baju, ada juga yang malu-malu mencoba menyentuh sang boneka seukuran anak kelas 6 itu. Sesi foto-foto mengakhiri pertunjukan boneka putri sulung pasangan Rachmawati dan Ahmad Riznanto yang mengawali perkenalannya di dunia suara perut lewat boneka ‘cablak’ yang diberikan bundanya pada usia 7 tahun itu.
[caption id="attachment_319104" align="aligncenter" width="503" caption="Suasana pertunjukan santai, dinamis,dan edukatif (dok RBP)"]
Murid ventriloquist senior Gatot ‘Tompi’ Sunyoto yang mampu menyerap materi kursus olah suara perut dalam tempo sebulan (murid lain yang lebih dewasa biasanya menamatkan kursus dalam 6 bulan – 1 tahun, -pen.) itu memang masih harus banyak berlatih untuk menyempurnakan performanya sebagai entertainer serba bisa agar mampu menjadi highlight di kancah seni pertunjukan di Tanah Air. Jangan lupa juga bertumbuh besar dan sehat agar kuat menggendong Shania ya, Sasha ...?
[caption id="attachment_319105" align="aligncenter" width="503" caption="Ekspresi penontonnya imut bangeeet (dok RBP)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H