"Baru di Homeschooling Persada ini saya sampai ditungguin anak-anak buat latihan musik." Papar Daryll Januar Isa (25) dalam percakapan singkat menjelang dimulainya pagelaran Pentas Budaya Betawi di Kampus Rumah Belajar Persada beberapa waktu (7/4) lalu,"Selesai belajar, mereka rela nunggu saya berjam-jam biar bisa latihan bareng ... excited banget!"
Daryll adalah alumnus Institut Musik Indonesia (IMI) SOCA yang selama tiga tahun terakhir menjadi pengajar Seni Musik di lembaga pendidikan non formal Homeschooling Persada. Dia pula yang telah memprakarsai dibentuknya Homeschooling Persada Band beranggotakan para homeschooler lintas jenjang pada tahun 2016. Mereka membuat debut di tahun yang sama dengan menggelar pertunjukan musik kreatif dengan memanfaatkan berbagai perabot dapur bekas sebagai instrumen perkusi membentuk harmoni dengan alat musik tradisional dan konvensional. Beberapa lagu daerah sukses mereka tampilkan dalam versi yang lebih segar dan besemangat di ajang Pentas Seni (Pensi) sekolah mereka.
Suasana belajar yang nyaman dan aspiratif merupakan salah satu pendorong tingginya antusiasme para  homeschooler mengikuti pelajaran Kelas Musik yang diasuh oleh Daryll. Mereka biasa berdiskusi tentang materi yang akan ditampilkan dalam pertunjukan, tentang lagu-lagu yang akan dibawakan, tentang siapa yang akan menjadi vokalis, atau tentang alat musik yang akan dimainkan.
Sebuah harmoni belajar yang sedemikian rupa nampaknya berhasil memupuk rasa kangen untuk terus berada di dalamnya, maka wajar saja kalau para homeschooler dengan senang hati selama berjam-jam menunggu gurunya datang dan mereka bisa bersama-sama lagi belajar serta berlatih bersama. Tidak mengherankan juga kalau penampilan apik mereka membawakan lagu-lagu khas Betawi di Pentas Budaya Betawi kali ini ternyata lahir dari empat kali latihan intensif saja!
Totalitas yang bersumber dari rasa gembira dan kebersamaan yang telah terjalin selama belajar di Kelas Musik berhasil mendongkrak kualitas latihan yang jumlahnya tak habis dihitung dengan satu tangan itu. Mereka bahkan mampu menghadirkan karya orisinal dalam bentuk sebuah lagu pop yang berjudul Apologize.
"Mereka minta maaf pada para guru atas kebandelan mereka saat tengah belajar di kelas, kira-kira begitu deh isi lagunya."Ungkap Daryll yang senantiasa berkoordinasi dengan Tim Guru PKBM 'Tamansari Persada' dalam menjalankan aktifitas pedagogiknya.
Kelas Musik yang kondusif memang dibutuhkan untuk mengakomodir tujuan utama pendidikan musik itu sendiri, yakni menstimulasi kecerdasan estetis dengan diperkenalkan berbagai macam style bermain musik dan pemahamannya. Selain itu musik dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang dalam membandingkan dan membedakan sesuatu, menyelesaikan masalah, menganalisa, menciptakan sesuatu dan mengevaluasinya.
Ikuti agenda 'fun educative' lainnya via Rumah Persada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H