Pembentukan karakter anak dapat dilakukan dengan memberikan edukasi untuk mengeksplorasi dua potensi dasarnya, yaitu potensi kecakapan hidup generik/umum  (KHG) dan kecakapan hidup spesifik/khusus (KHK).  Begitulah yang diungkapkan Nuri Widdhi Harsanti, SPd.  (28), Guru di Homeschooling Persada (Jatibening Baru, Bekasi), melalui  makalah*) yang menghantarnya menjadi Juara Dua Kategori Tutor Paket C dalam Lomba Peserta Didik & Kelembagaan Kursus PTK Paudni Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh jajaran Dinas Pendidikan Kota Bekasi sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-20 Kota Bekasi yang jatuh pada 10 Maret 2017 lalu.
Sesungguhnya pendidikan, menurut Nuri, merupakan sebuah proses alamiah yang akan dijalani oleh setiap manusia sejalan dengan perkembangan usia maupun perubahan lingkungan yang melingkupinya. Setiap insan akan tergerak secara naluriah untuk belajar dari apa saja yang dilihat dan ditemukannya dalam kehidupan. Secara umum ada tiga muatan pokok dalam proses pendidikan, yaitu  akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition), pengembangan ketrampilan (skills development), dan  perubahan sikap (attitude change).
Pendidikan secara sistematis pada akhirnya harus bisa diimplementasikan dalam proses pembelajaran yang diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan  membangun karakter anak didik agar kelak tumbuh menjadi individu dewasa yang kompeten. Oleh karena itu pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan bagi pencapaian masa depan bangsa yang lebih cerah. Tak bisa dipungkiri bahwa guru merupakan salah satu tokoh penentu dalam urusan kualitas pendidikan ini.
Tentu saja para guru pasti sudah familiar dengan kondisi anak didik yang mengantuk, asyik mengobrol dengan teman, terlihat bosan, atau malah biasanya anak-anak jenjang awal SD dengan entengnya meninggalkan kelas di tengah-tengah pelajaran  karena  proses belajar tak cukup mampu mengikat perhatian mereka. Itulah perlunya memanfaatkan strategi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) yang tujuan akhirnya adalah membangun karakter anak didik sedemikian rupa hingga kelak mampu menjadi siswa yang mandiri.
Pakem ini direalisasikan Nuri dalam bentuk Kelas Karya bagi para anak didiknya dimana mereka bukan hanya duduk menyimak namun juga melakukan sesuatu dan menghasilkan berbagai karya  di bawah bimbingan guru yang terus berupaya membangun kondisi belajar yang menyenangkan. Prinsip dasar berkarya mengacu pada kebijakan PKBM ‘Tamansari Persada’ sebagai lembaga yang menaungi Homeschooling Persada, yakni 3R (reuse, reduce, recycle) yang intinya bertumpu pada pengolahan limbah berbagai jenis agar dapat dimanfaatkan kembali untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selanjutnya karya-karya yang dihasilkan oleh para siswa akan dijual pada acara  Market Day.
Begitulah, Pakem efektif memperkaya setiap anak didik bukan hanya pada bertambahnya pengetahuan, namun juga ketrampilan berkarya dan membentuk karakter entrepreneurship yang diharapkan kelak akan membuat mereka bertumbuh menjadi individu-individu berkarakter kuat, kreatif, serta sukses. (Editor : Wahyuni Susilowati)
 *) Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Pakem) Terhadap Peningkatan Kecakapan Vokasional (Vocational Skills) Siswa Paket C PKBM ‘Tamansari Persada’ Melalui Kegiatan Kelas Karya Tahun Ajaran 2016/2017