Setelah sebulan penuh sunyi karena libur semester genap yang menyatu dengan libur Lebaran lalu, kemeriahan kembali menyelimuti Kampus Rumah Belajar Persada yang terletak di kawasan perumahan Tamansari Persada Raya, Jatibening Baru, Bekasi. Celoteh dan polah riang para Homeschooler Persada jenjang SD yang diantar orangtua atau pengasuh mereka menapaki hari pertama sekolah pada Senin (18/7) pagi tadi menghadirkan kesemarakan tersendiri.
Rangkaian aktifitas menarik yang merupakan bagian dari pengenalan lingkungan sekolah (PLS) sudah menanti para peserta didik kelas 1-6 SD Homeschooling Persada telah menanti mereka untuk kembali beradaptasi dalam kesenangan belajar bersama teman-teman dalam bimbingan guru-guru mereka. Bu Novi dan Bu Aci yang bertindak selaku pembawa acara memberikan sapaan hangat bersemangat pada para homeschooleryang duduk lesehan di selasar lantai dua, lalu semua memanjatkan doa,  memohon perlindungan Sang Maha Kuasa untuk kelancaran acara dan keselamatan mereka semua yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’.  Mereka belajar berdiri dengan sikap sempurna seperti yang dicontohkan oleh para guru saat menyanyikan lagu kebangsaan itu.
Bu Mawar, penanggungjawab agenda PLS kali ini, mendapat giliran tampil untuk memandu  acara utama yang diawali dengan  bahasan singkat pembelajaran tahun 2016/2017 yang mengambil tema ‘Alat Transportasi Jaman Dulu dan Sekarang’.  Hal itu pula yang melatari penamaan  kelas-kelas belajar menggunakan nama-nama berbagai jenis alat transportasi seperti sepeda onthel, becak, pedati, bendi, rakit, bemo, bus, pesawat, dan kapal laut. Permainan pertama pun diilhami dari berbagai kendaraan itu dimana semua homeschoolersharus menutup mata lalu mencari walikelas masing-masing yang memberi petunjuk dengan menirukan berbagai bunyi dari beberapa jenis kendaraan tertentu. Wahhh, tentu saja kehebohan terjadi saat para homeschoolers melacak walikelas mereka, namun akhirnya semua kelas sukses berkumpul dengan pembimbing masing-masing.
Secara umum mereka diperkenalkan pada prosedur pemanfaatan berbagai sarana yang ada di sana dan tata tertib yang harus dipatuhi; Â semisal mereka baru bisa memasuki zona-zona itu bila didampingi walikelas atau guru penanggungjawab ruang serta menyimpan kembali berbagai barang (peralatan lab, crayon warna, balok susun, buku-buku, dan sejenisnya) setelah digunakan ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan. Mereka semua terlihat riang dan sangat antusias mengikuti rangkaian PLS yang berakhir jelang tengah hari tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H