Pentingnya peranan perempuan dalam sejarah perjuangan dan dunia pendidikan di Indonesia menurut founder Rumah Belajar Persada (RBP), Revita Tantri Yanuar, sudah tidak disangsikan lagi,”Ketergantungan penuh seorang anak pada sosok ibu sebagai pendidik utama di awal kehidupannya menunjukkan hal itu,” Paparnya saat membuka momen perayaan Hari Kartini pada Sabtu (26/4) lalu di kampus RBP Jatibening,”Sementara dalam sejarah perjuangan kita mengenal nama-nama Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Martha Christina Tiahahu, dan banyak nama lain yang tercatat telah menyumbangkan dharma bakti mereka untuk kepentingan bangsa.”
[caption id="attachment_305119" align="aligncenter" width="403" caption="Syukuran Hari Kartini di RBP (dok RBP)"][/caption]
Perayaan Hari Kartini yang digelar RBP tahun ini mengusung tema ‘Dengan semangat Kartini, kita bangun generasi prima’ dan diisi aneka lomba seputar tugas-tugas harian yang dijalani oleh seorang ibu seperti mengganti pampers, mendidik anak untuk percaya diri serta bebas berekspresi via lomba peragaan busana dan lomba fotogenik, serta mengasah kreatifitas sang buah hati melalui lomba menyusun balok kayu serta finger painting. Pesertanya eksklusif terbatas pada para guru yang mayoritas perempuan beserta anak-anak dan suami mereka.
[caption id="attachment_305121" align="aligncenter" width="434" caption="Sesi peragaan busana (dok RBP)"]
” Ini adalah bentuk apresiasi yayasan atas dedikasi mereka sebagai pendidik di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening ini,” Ungkap Wina Yunitasari, Ketua Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada yang menaungi HSKS Jatibening, “ Selain itu melalui kumpul keluarga ini diharapkan pula para suami dan keluarga guru-guru di sini dapat memahami seperti apa aktifitas istri/ibu mereka di lembaga ini yang terkadang harus lembur atau pulang lebih sore karena ada tugas yang harus diselesaikan dengan segera.
[caption id="attachment_305124" align="aligncenter" width="401" caption="Mari menyusun balok ... (dok RBP)"]
Perayaan Hari Kartini yang berlangsung meriah itu tentu saja sarat muatan edukasi dari mulai pembuatan pernak-pernik dekor yang digarap secara mandiri oleh panitia pelaksana yang notabene juga guru-guru di HSKS Jatibening, pengenalan suasana mendidik ala PAUD, dan tentu saja sebuah hal yang prinsipil,”Bahwa meski seorang perempuan itu perkasa dalam urusan mencari nafkah, dia sama sekali tak boleh melupakan kodratnya sebagai seorang ibu.”Sebagaimana yang diutarakan Revita dalam sambutannya saat pembukaan.
Selamat Hari Kartini, ibu-ibu guru tercinta, semoga generasi masa depan Indonesia yang berkualitas prima dapat lahir berkat dedikasi Anda semua ... We Can Do It !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H