Siapa yang tak mau dapat hadiah? Maka berebutan pun tak jadi masalah asal bisa memperolehnya. Begitulah yang dilakukan dengan penuh semangat serta riang gembira oleh para guru Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening pada momen makan malam bersama jelang libur Lebaran pada Jumat (18/7) lalu. Tepatnya setelah para homeschooler yang notabene anak didik mereka meninggalkan Kampus Rumah Belajar Persada (RBP) seusai acara kebersamaan digelar.
[caption id="attachment_317703" align="aligncenter" width="491" caption="Yang pemalu dilarang ikut.. ! (dok RBP)"][/caption]
Wina Yunitasari, Ketua Yayasan Rumah Belajar Tamansari Persada (RBTP) yang menaungi semua aktifitas edukasi lifeskills di RBP maupun HSKS Jatibening, memimpin ajang rebutan hadiah para guru yang sifatnya seru-seruan itu. Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Wina yang direspon dengan acungan tangan ke atas oleh para guru yang merasa mampu menjawabnya, seorang akan ditunjuk, dan jawaban yang tepat diganjar kesempatan 10 detik memburu perahu karton penuh tumpukan bubuk kertas penimbun aneka kado di bawahnya. Secepat mungkin dia harus berlari ke arah perahu, mengaduk timbunan, mencabut kado yang dipilih secara acak (tepatnya acak-acakan karena cacahan kertas jadi berserakan di lantai sekitar perahu...), dan kembali ke tempat untuk melanjut permainan. Begitu seterusnya.
[caption id="attachment_317709" align="aligncenter" width="491" caption="Serunya berburu hadiah ... (dok RBP)"]
Mereka berteriak, tertawa, dan berebutan mengacungkan tangan agar dipilih Wina untuk menjawab soal yang materinya beragam dari mulai pengetahuan umum soal kelautan yang menjadi tema agenda edukasi mereka selama setahun ke depan, sampai pelesetan yang jawabannnya suka-suka sang penanya. Protes bermunculan di sana-sini yang dijawab Wina dengan seringai kemenangan plus ngeles jenaka yang bersambut tawa para anak buahnya itu. Coklat, susu kotak, camilan, dan pernak-pernik yang dibungkus rapih ‘oleh mereka untuk mereka itu’ bukanlah jenis hadiah yang butuh banyak nominal rupiah, namun sangat sukses menghadirkan keceriaan yang menghangatkan kebersamaan sekaligus pelipur lelah seusai kerja keras berhari-hari mereka menyelenggarakan acara bersama para homeschooler yang lumayan menguras stamina tadi.
[caption id="attachment_317712" align="aligncenter" width="491" caption="Kapalnya ... hancuuuur (dok RBP)"]
Salah seorang di antara mereka yang begitu antusias mengikuti acara yang sangat enerjik itu adalah Kak Maya, Walikelas XII/IPS HSKS Jatibening, yang notabene tengah berbadan dua dan tinggal menunggu saat kelahiran. Perut yang telah membuncit tak mengikis semangatnya berpartisipasi dalam acara berburu kado itu, tentu saja khusus untuk Kak Maya tak ada tengat 10 detik untuk menghampiri perahu dan mengambil kado. Bahkan di penghujung acara dengan tema ‘rebutan hadiah suka-suka kita’, Kak Maya dipersilahkan memilih duluan hadiah yang masih tersisa di bawah timbunan kertas. Setelah dia menepi ke tempat yang aman, barulah Wina mengumumkan aba-aba agar para guru berbaris sejajar, mengambil ancang-ancang untuk adu cepat ke perahu hadiah, dan ... Go !!
Mereka melesat,mengerubungi perahu karton, dan mulailah mengacak-mengaduk-menggali...pokoknya kumpulkan semua yang bisa diangkut. Lumayanlah buat bekal mudik ke tanah kelahiran masing-masing ... Seru abizzzz! Sampai-sampai Pembina Yayasan RBTP, Revita Tantri, yang ikut hadir dalam acara itu terbawa antusias membidikkan ponsel-nya, mengabadikan ‘kegilaan’ yang tengah berlangsung. Begitulah, para kakak guru ini memang tak pernah mau kalah dari para homeschooler untuk urusan kompetisi berhadiah.
Perahu karton robek, cacahan kertas berhamburan di sana-sini, dan setelah doa bersama plus salam-salaman saling bermaafan, acara pun resmi ditutup dilanjut ‘operasi semut’ alias bersih-bersih ruangan. Selesai? Hoho... ada kejutan lain yang menggembirakan bagi Keluarga Besar HSKS Jatibening, setelah cukup lama gelisah menanti, Kak Maya rupanya mengalami pembukaan pertama persalinan. Semua guru langsung heboh, ada yang panik, ada yang berusaha menenangkan Kak Maya, maklum ini adalah kehamilan pertama baginya. Sang suami yang dipanggil pun terlihat agak panik meski berusaha tetap kalem, lucu sekali melihat pasangan calon ortu itu berpandang-pandangan dengan ekspresi abstrak dalam lift yang membawa mereka turun.
Esoknya sms dari Wina pun beredar ke berbagai penjuru,”Kak Maya sudah melahirkan, bayinya cowok dan kondisinya sehat.”. Alhamdulillah, selamat yaaa, semoga jagoan itu bertumbuh jadi anak soleh yang menebar manfaat luas bagi diri sendiri, keluarga besar, dan ummat yang jauh lebih luas. Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H