Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngos-ngosan Tapi ‘Happy’, Asyiknya Menjajal Permainan Tradisional (2)

5 Februari 2015   14:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:47 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai pembagian hadiah dan medali emas (terbuat dari coklat berbentuk koin dibungkus kertas emas, -pen.) bagi para juara maupun partisipan lomba Permainan Tradisional, para homeschooler dipersilahkan untuk pulang. Para kakak guru sendiri, usai istirahat shalat Zuhur dan makan siang di hari yang sama (28/1),bersiap-siap untuk menggelar unjuk kebolehan Permainan Tradisional antar mereka.

[caption id="attachment_349427" align="aligncenter" width="442" caption="Gasing Way ... (dok RBP)"][/caption]

Permainan Adu Gasing antar dua kelompok menjadi pembuka acara dan tanpa malu-malu mereka menyuarakan dukungan pada gasing andalan masing-masing seraya ‘menyemangati’ gasing lawan agar segera rebah ke lantai. Pertandingan berlangsung ketat sampai harus rubber set alias digelar pertandingan tambahan untuk menentukan pemenang.

Bentengan, menu selanjutnya, ternyata lebih meriah lagi. Mereka saling kejar saling tangkap diwarnai napas tersengal-sengal, sakit kaki, sakit pinggang, bahkan tergelincir jatuh namun dengan semangat membara bersikeras melanjutkan permainan sampai tuntas. Tak heran di akhir permainan, mereka pun menggelosor duduk kepayahan di lantai. Rehat sejenak menikmati Es Mambo Kacang Hijau jatah mereka seraya bercanda kesana-kemari, tertawa, melepas kepenatan tubuh.

[caption id="attachment_349428" align="aligncenter" width="442" caption="Rebutan benteng ... (dok RBP)"]

14230946501458749487
14230946501458749487
[/caption]

Setelah lebih segar, para kakak guru pun bersiap untuk melakukan permainan Petak Umpet Sarung. Semua pemain, kecuali Penjaga, menyembunyikan diri dalam sarung (tiga helai sarung dijahit disatukan, -pen.) dalam formasi dua orang satu sarung. Sementara Penjaga harus mengasingkan diri agar tak melihat ‘isi’ setiap sarung karena dia bertugas untuk menerka nama para penghuninya. Selanjutnya dari garis start sampai finish, Penjaga harus adu cepat menebak nama sekaligus balapan dengan  kemampuan merayap para penghuni sarung. Kalau dia mampu menebak dengan tepat sebelum para ‘ular sarung’ mencapai finish, maka dia menjadi pemenang.Sementara antar sarung juga berlomba agar bisa menjadi kelompok pertama yang tiba duluan di garis finish.

[caption id="attachment_349429" align="aligncenter" width="442" caption="Petak Umpet Sarung... (dok RBP)"]

14230947981735427557
14230947981735427557
[/caption]

Begitulah andai hantu ‘Nenek Ngesot’ memang ada, sepertinya dia harus mengibarkan bendera putih untuk kegigihan ibu-ibu guru muda ini yang pantang kalah semangat dari siswa-siswi mereka. Pembagian hadiah termasuk menghabiskan stok medali coklat dan rebutan bingkisan  serta foto-foto menjadi penutup rangkaian agenda Permainan Tradisional Rumah Belajar Persada tahun ini.  Totalitas yang luar biasa dari mulai persiapan sampai pelaksanaan  dengan mayoritas properti acara 90 persen buatan sendiri hasil kerja bareng para homeschooler bimbingan mereka memang layak diberi standing applause.

Sampai jumpa, insya Allah, pada agenda Permainan Tradisional RBP tahun 2016 mendatang.

14230949651511723254
14230949651511723254

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun