Mohon tunggu...
Humaniora

Henry Yoso: Sejak Lama Nyawa saya Disayembara oleh Sindikat Narkoba

4 Mei 2017   11:49 Diperbarui: 4 Mei 2017   18:37 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH saat Silaturahmi dengan Kepala Desa se Kecamatan Pekalongan dan Raman Utara, Lampung Timur

Ketua Umum DPP Granat H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. bahagia mendengar paparan Ketua Forum Kepala Kampung se-Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur atas capaian upaya pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungannya. "Saya tenang jika di Kecamatan Pekalongan para Kadesnya masih peduli terhadap pencegahan masuknya Narkoba di Kampungnya. Artinya, kalau saya 'berhalangan tetap' mengabdi untuk berjuang seperti yang konsisten saya lakukan sejak tahun 1999 (perang terhadap Narkoba), tenang hati saya," kata Henry dalam Silaturahmi Bersama Kepala Desa se-Kecamatan Pekalongan dan Raman Utara, Lampung Timur, Rabu (3/5/2017) malam. Lebih lanjut dijelaskan Wakil Rakyat asal Dapil Lampung 2 itu, berhalangan tetap maksudnya ialah tutup usia. Karena mati itu pasti, tinggal kapan waktunya. "Saya sudah gali kuburan saya sendiri di Griya Kebun 38. Saya gali, tanah merahnya diambil, dikasih pasir. Sejak lama saya sudah siap mati, karena saya sadar nyawa saya disayembarakan sindikat Narkoba yang merasa bisnis besarnya terganggu oleh segala aktifitas saya memerangi Narkoba," tegas Henry. Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu memegang teguh prinsip hidup itu harus bermakna. "Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ujarnya. Dalam kegiatan Silaturahmi dengan Kepala Desa beserta aparatnya di masa Reses Anggota DPR RI ini, Henry mengajak para aparat dan warga desa bisa bersinergi dengan Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) untuk menjadi Relawan Anti Narkoba di setiap kampungnya. Sebelumnya Camat Batanghari Lampung Timur Bapak Rohiman bersama Koordinator Relawan Granat di Batanghari sanggup membentuk Relawan di setiap Kampung atau desa sebanyak 200 orang Anggota. Saat ini sudah terbentuk di setiap desanya 30 orang.  Artinya, semakin banyak relawan Anti Narkoba di setiap desa, maka para bandar dan pemakai akan berfikir ulang untuk mengedarkan dan memakai Narkoba di kampung itu. Mengingat tugas utama Relawan adalah mencegah dan mempersempit ruang gerak para bandar narkoba untuk masuk di wilayahnya. Selain itu membantu aparat kepolisian memberikan informasi adanya transaksi, atau bandar maupun pemakai. Kalau pengguna, dirangkul untuk direhab. Sementara itu Koordinator Relawan Granat di Lampung Timur, Anton Ferdiansyah, SH. MH optimistis dengan antusiasme para Kepala Kampung di 3 Kecamatan (Batanghari, Pekalongan, Raman Utara) yang merupakan wilayah perdana yang dibentuk DPP Granat di Lampung Timur. "Kekuatan sosial para relawan yang massif akan sangat efektif untuk menekan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba," ungkap Anton.

H. KRH. Henry Yosodiningrat membentuk Relawan Granat di Lampung Timur
H. KRH. Henry Yosodiningrat membentuk Relawan Granat di Lampung Timur
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun