Persebaran situs gambar cadas di Pulau Sulawesi secara administratif terdapat di empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Sampai saat ini sebaran situs gambar cadas paling banyak ditemukan di wilayah Sulawesi Selatan, mengingat di wilayah ini paling intesif dilakukan penelitian dibandingkan wilayah lain di Sulawesi. Wilayah yang kaya dengan sebaran situs gambar cadas di Sulawesi Selatan yaitu kawasan karst Maros Pangkep. Kawasan ini merupakan bentangan perbukitan karst yang memanjang dari selatan ke utara, pada dasarnya merupakan satu kesatuan kawasan karst, dan mengandung satu kesatuan budaya yang tidak terpisahkan oleh batas administrasi Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. Secara astronomis terletak pada S4o 42’ 49”– 5o 06’ 42” dan E119o 34’ 17”– 119o 55’ 13”. Luas kawasan karst Maros-Pangkep secara keseluruhan adalah 43.750 ha.
Situs-situs gambar cadas di kawasan ini berupa gua prasejarah yang berdasarkan data hasil delineasi yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar pada 2012, di kawasan karst Maros-Pangkep terdapat 127 gua prasejarah. Berdasarkan wilayah administratif, gua-gua prasejarah yang terdapat di Kabupaten Maros tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Bontoa, Kecamatan Simbang dan Kecamatan Bantimurung. Sedangkan di Kabupaten Pangkep berada di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Balocci, Kecamatan Minasate’ne, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labbakkang, dan Kecamatan Tondong Tallasa (BPCB Makassar, 2012: 5).
Dari keseluruhan 127 situs prasejarah tersebut106 diantaranya merupakan situs gambar cadas karena terdapat tinggalan berupa lukisangua pada dinding atau langit-langit gua. Artinya hanya 21 situs prasejarah dikawasan ini yang tidak memiliki tinggalan lukisan gua. Berikut dibawah inidaftar situs di kawasan karst Maros Pangkep yang memiliki tinggalan berupalukisan gua, ditampilkan juga jenis temuan lain yang ditemukan.
Terkait dengan variasi jenis lukisan di gua-gua prasejarah Maros Pangkep, Hamrullah (2012) dalam penelitiannya berhasil memperbaharui jumlah gua prasejarah yang memiliki tinggalan berupa lukisan gua serta jenis-jenis lukisannya. Jumlah keseluruhan gua prasejarah yang memiliki tinggalan berupa lukisan gua di kawasan Maros Pangkep berdasarkan penelitian Hamrullah tersebut sebanyak 78 gua prasejarah. Gambar tangan merupakan lukisan yang paling dominan ditemukan di 71 gua prasejarah, artinya hanya 6 gua prasejarah di kawasan Maros Pangkep yang tidak memiliki lukisan berupa gambar tangan dan satu gua tidak memiliki tinggalan lukisan. Adapun lukisan yang terdapat di 6 gua prasejarah tersebut yaitu berupa gambar manusia di Leang Batu Tianang, Leang Karama, Leang Ulu Tedong, Leang Pamelakkang Tedong; gambar manusia kangkang di Leang Tagari dan Leang Kassi.
Selain lukisan berupa gambar tangan, di gua prasejarah Maros-Pangkep ditemukan pula gambar figuratifdan non-figuratiflainnya. Gambar figuratif seperti, fauna (babi rusa, anoa, ikan, kura-kura, penyu, kalajengking, lipan dan burung), manusia (dengan gaya dan sikap yang berbeda, seperti berkelompok dan sendiri yang mengunakan atribut dan yang tidak), alat-alat seperti mata panah, jaring ikan dan perahu. Sedangkan pada gambar non-figuratifberupa geometris, yang berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berlubang, dari yang sederhana hingga rumit. Motif geometris murni seperti pada pola anyaman, garis, lingkaran dan segitiga (Hamrullah, 2012; Handayani,2015). Dari gambar tersebut yang berbeda pula adalah, penggunaan warna (merah dan hitam) dan teknik dalam pembuatan gambar (Istari, 2011:9-11).
Selain wilayah karst Maros Pangkep, keberadaan gambar cadas di wilayahSulawesi Selatan ditemukan pula di wilayah Bone, tepatnya di Bontocani yaituLeang Uhalie dan Batti. Di Leang Uhalieterdapat gambar tangan sebanyak 135 buah serta gambar hewan 7 buah yangmenjadikan gua ini sebagai gua prasejarah dengan jumlah gambar fauna terbanyak.Sedangkan di Leang Batti terdapat 29 gambar tangan serta satu buah gambarhewan. Kajian mengenai gambar cadas di gua ini baru sebatas pendataan dan pendeskripsian.
Berdasarkan analisis tipologi yang dilakukan padagambar cadas, gambar cap tangan di Leang Uhalie menggunakan teknik sembur,warna lukisan didominasi warna merah dan merah kehitaman pada dua bilik guayang dibagi dalam 8 panel, gambar fauna sejumlah 7 buah yang diidentifikasiberupa gambar fauna yang identifikasi sebagai gambar babi hutan 3 buah dangambar anoa 4 buah. Selain itu juga ditemukan gerabah, fragmen tulang dan beberapatemuan yang diduga sebagai alat batu berbentuk serpih pada pelataran gua.Adapun di Leang Batti yang terletak di Dusun Soppo Desa Langi, gambar captangan berwarna merah, dengan teknik pembuatan menggunakan teknik semburdidominasi oleh sisi tangan kanan. Sedangkan temuan gambar fauna 1 buah. Temuanfragemen tembikar di dominasi pada lantai gua, ditemukan 16 buah fragmen, 2buah mempunyai motif garis selebihnya polos berwarna coklat muda dan hitam.Selain itu juga ditemukan alat serpih dan kerang pada pelataran gua.
Sebaran gambar cadas di Sulawesi terdapat puladi Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebanyak 5 buah gua; GuaLakolombu, Uhu, Kabori, Metanduno, dan Idhamalanga. Jenis dan bentuk gambaryang ditemukan di masing-masing gua tersebut bervariasi berupa gambar manusia,hewan, cap tangan, perahu dan gambar-gambar geometris. Selain di Pulau Muna,tinggalan arkeologi berupa gambar cadas terdapat pula di beberapa gua dikawasan karst Matarombeo. Keberadaan gambar cadas di Kawasan Karst Matarombeoyang merupakan perbukitan karst yang secara administratif masuk wilayahKabupaten Konawae Utara, terdapat dalam laporan ekspedisi Matarombeo 2014 yangdilaksanakan oleh tim dari Nature Volution. Sampai saat ini, belum dilakukan penelitian arkeologi di wilayah KarstMatarombeo, sehingga tidak menutup kemungkinan ditemukan situs-situs gambarcadas baru di kawasan ini.
Temuan terbaru mengenai gambar cadas di Sulawesi dilaporkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, yang menemukan gambar cadas berupa cap tangan di situs arkeologi di wilayah Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam laporan inventarisasi cagar budaya tahun 2015 yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, disebutkan bahwa ditemukan gambar cadas berupa cap tangan berwarna merah di Situs Tebing Batu Putih, sebanyak 6 buah, kemudian di Situs Pengia, dengan kondisi gambar yang sulit dikenali karena telah terkikis, serta di Situs Ganda-Ganda sebanyak 5 buah gambar tangan. Ketiga situs tersebut berupa tebing cadas yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H