Mohon tunggu...
Sifa fauziah
Sifa fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UNNES Giat 2 Desa Puluhan: Menggelar Pelatihan Batik Ecoprint kepada Ibu-Ibu Kader Posyandu Desa Puluhan

5 September 2022   18:20 Diperbarui: 21 September 2022   21:29 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamis (25/08) Pelatihan Batik Eco-print: Aplikasi Teknik Pounding dalam mencetak motif kain menggunakan pewarna alam. (foto:sumber pribadi)

Kamis, 25 Agustus 2022 -- Sebanyak 26 ibu-ibu kader posyandu Desa Puluhan mengikuti Pelatihan Batik Eco-Print yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNNES Desa Puluhan. Program ini merupakan salah satu program unggulan yang digagas mahasiswa KKN UNNES Desa Puluhan. 

Ecoprinting itu sendiri merupakan sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Proses pembuatan batik ecoprint (foto:sumber pribadi)
Proses pembuatan batik ecoprint (foto:sumber pribadi)

Proses pembuatan eco-print dibagi menjadi beberapa tahap, mulai dari menyiapkan alat dan bahan, proses scouring atau perendaman kain dengan detergen selama 30 menit kemudian dibilas dengan air sebanyak dua kali; selanjutnya adalah proses mordanting yaitu melarutkan tawas sebanyak 3 sdm dan soda abu sebanyak 1 sdm ke dalam air panas, masukkan kain dengan ditambah air biasa sebanyak 1 ember kecil kemudian rendam semalaman dan angin-anginkan. 

Langkah selanjutnya pengolahan daun, daun direndam dengan 3 sdm cuka agar zat warna daun keluar secara maksimal perendaman ini dilakukan selama 1 jam. Bentangkan kain yang sudah direndam di atas alas lalu tempelkan daun-daunan sesuai dengan keinginan. Setelah itu tutup kain menggunakan plastik dan gulung kain tersebut lalu ikat dengan tali. Langkah berikutnya adalah mengukus kain tersebut selama 2 jam. Setelah selesai proses pengukusan, angkat, dan bentangkan kembali kain, lepaskan daun secara perlahan, dan yang terakhir jemur kain ecoprint hingga kering.

Kain yang sudah diangin-anginkan tersebut kemudian difiksasi dengan melarutkan tawas sebanyak 6 sdm dan 2 sdm soda abu ke dalam air panas, masukkan kain dengan ditambah air biasa sebanyak 1 ember kecil kemudian rendam selama 15 menit dan bilas. 

Pelatihan ini mendapat respon yang baik dari peserta yang tidak lain adalah ibu-ibu kader posyandu Desa Puluhan. Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Lathifa Rahma Astuti selaku penanggungjawab pelatihan berharap bahwa batik eco-print ini dapat berkembang di Desa Puluhan sebagai kegiatan yang dapat menjadi peluang di bidang ekonomi dan pelatihan yang diberikan dapat bermanfaat serta memberi wawasan pada peserta dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di Desa Puluhan ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun