SURABAYA--Sakit ginjal dan harus cuci darah rutin dua kali dalam seminggu, Pak Fathur Rachman (50th) tetap berjualan es. Hal ini dilakukan sebab tuntutan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pak Fathur menanggung satu orang istri dan seorang anak perempuan.
"Tadinya saya juga jualan tempura, tapi sepi sekali, Mbak. Jadinya sekarang hanya jualan es saja. Putri saya kerja setrika baju orang. Namun, penghasilannya tetap belum cukup untuk sekeluarga. Jadi, saya tetap jualan," terang Pak Fathur Rochman kepada program implementator Rumah Zakat cabang Surabaya.
Kamis, (25/01) Pak Fathur Rochman dan istri mendapat kejutan bantuan modal usaha dari Rumah Zakat. Bantuan bersumber dana infak pada platform Infakid ini diberikan dengan harapan mampu meningkatkan usaha kecil-kecilan Pak Fathur Rochman.
Dahulunya, Pak Fathur Rochman seorang satpam. Dikarenakan sakit-sakitan, dia pun diberhentikan dan mulai mencari nafkah dengan berjualan es dan tempura. Tidak jarang Pak Fathur dan istri jalan kaki ke Rumah Sakit untuk cuci darah sebab mereka tidak memiliki kendaraan. Jika memakai ojek, akan menambah pengeluaran.
"Terima kasih banyak, donatur InfakId telah memberi kami bantuan modal usaha. Semoga para donatur diberikan kesehatan dan kelapangan rezeki," tutur Ibu Dian Suminarsih, istri Pak Fathur Rachman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H