Mohon tunggu...
Rumah Zakat Surabaya
Rumah Zakat Surabaya Mohon Tunggu... Relawan - Non-Profit Organizations

Rumah Zakat adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan direalisasikan melalui empat rumpun utama yaitu Senyum Juara (pendidikan), Senyum Sehat (kesehatan), Senyum Mandiri (pemberdayaan ekonomi), serta Senyum Lestari (inisiatif kelestarian lingkungan).

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Masyarakat Bersama Infak.Id dan Rumah Zakat Bantu Lansia Prasejahtera

25 Januari 2024   15:38 Diperbarui: 25 Januari 2024   15:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURABAYA--Lansia pra sejahtera menjadi PR besar bagi semua pihak yang bersinggungan, tidak terkecuali lembaga-lembaga sosial. Utamanya, lansia sebatang kara serta lansia pra sejahtera yang di masa tuanya masih tetap berjuang mencari nafkah. Dengan kampanye sedekah mulai 1.000 rupiah, masyarakat bersama Infakid dan Rumah Zakat bisa bantu banyak lansia pra sejahtera.

Rabu, (24/01) tim Rumah Zakat cabang Surabaya ikut serta menyalurkan donasi para donatur Infakid untuk lansia pra sejahtera yang ada di Surabaya, meliputi Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, dan Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Bantuan pangan ini meliputi beras, gula, minyak goreng, sarden, telur, biskuit, dan lain sebagainya.

"Di Surabaya masih banyak sekali lansia pra sejahtera yang tetap bekerja sebab tuntutan untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka tidak memiliki keluarga yang bisa mencukupi. Ada juga lansia yang hidup dengan belas kasihan orang, tinggal di sepetak gubuk atas selokan," terang Munawarah, program implementator Rumah Zakat cabang Surabaya.

Supinah, salah satu lansia sebatang kara pra sejahtera yang hidup dalam sepetak gubuk di atas selokan di wilayah Perak. Mbah Supinah hanya bisa bertahan dengan belas kasihan orang. Meski kondisi terbatas, Mbah Supinah senang memelihara dan memberi makan kucing yang datang ke gubuknya dengan sisa-sisa makanan seadanya.

Adapun penerima manfaat yang lain salah satunya adalah Bu Muhsinah, lansia yang mencari nafkah dengan menjadi tukang pijat. Dalam kunjungan tim penyaluran, Bu Muhsinah menuturkan, "Sepi. Belum tentu ada yang manggil saya untuk memijat. Untuk bayarannya, saya tidak menarget. Seikhlasnya yang memberi. Kadang dua puluh ribu atau dua puluh lima ribu, itu pun tidak setiap hari."

Mengusung tagline sedekah mudah, Rumah Zakat mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta rutin berinfak dimulai dari seribu rupiah. Diharapkan dengan platform Infakid ini, sedekah bisa menjadi pembiasaan mudah setiap harinya dan semakin banyak masyarakat pra sejahtera yang bisa terbantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun