Kenaikan harga gula melonjak di pasaran, terjadi belakang ini. Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan (Mendag) memberikan penjelasan alasan penyebab harga gula di pasaran naik.
" Ya kalau harga gula memang karena impor kan naik ", ujar Zulkifli Hasan alias Zulhas saat memantau bahas pokok di Pasar Johar Baru, mengutip dari CNBC Indonesia, Senin (4/12/2023). Selain itu, Zulhas juga menambahkan faktor lain yang menyebabkan harga gula melambung tinggi yaitu adanya larangan ekspor yang dilakukan India. Zulhas juga menilai, pembatasan barang impor yang dilakukan India terhadap stok gula menyebabkan harga gula semakin tinggi.
Menurut Zulhas, pemerintah India melakukan hal tersebut seiring dengan adanya pemilu yang akan berlangsung di bulan Mei tahun 2024. Pemerintah India juga melakukan ini untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri dan menghindari terjadinya inflasi menjelang pemilu.
" Di India ini pemilu bulan Mei, jadi semua produk-produknya termasuk beras, dia tidak boleh ekspor agar dalam negerinya tidak ada inflasi", kata Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan (Mendag) saat di temui di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023)
Kepala Badan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, juga ikut membeberkan penyebab harga gula yang melambung karena importasi gula tahun ini seret.
" kalau dulu importasi menjadi rebutan, sekarang kalau dikasih kuota impor pada gak mau karena ada harga acuan yang membatasi", kata Arief dikutip dari CNBC Indonesia.
Arief juga menyebutkan seretnya realisasi impor menjadi salah satu faktor merangkaknya harga gula di pasaran.
Menurut data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga gula rata-rata berada di harga Rp.17.230 per kilogram. Harga tersebut sudah ditetapkan atas Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp.16.000-Rp.17.000 per kilogram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H