Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tips Sukses Menulis di Kompasiana

16 Maret 2015   11:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Melihat dan membaca judulnya pasti pembaca langsung bertanya dalam hati, apakah yang menulis artikel ini sudah termasuk penulis yang sukses di Kompasiana? Dan terus terang saja, jawabannya adalah bukan.Penulis artikel ini salah satu Kompasianer yang sudah lama tersingkir. Hehee.. Tapi meskipun demikian penulis suka sekali mengamati perjalanan Kompasiana dalam 4 tahun terakhir. Dan merasa yakin bisa memberikan tips ini.

Bicara tentang blog dimana terdapat banyak Genre tentu sebagian dari penulis newbie bingung menentukan Genre yang akan diambil. Kalau soal itu sih terserah dari ketertarikan masing-masing orang.Saya sendiri lebih suka menulis soal politik dan hukum. Kebetulan di Kompasiana ini kolom Polhukam yang memang paling ramai dibanding kolom-kolom yang lain. Tetapi bukan berarti kolom lain tidak ada penggemarnya. Untuk awalnya tentukan saja salah satunya dan rasakan sendiri pengalamannya.

Langsung ke pokok Tipsnya, Sukses yang ingin dicapai di Kompasiana oleh penulis pemula seperti apa? Mungkin secara sederhana ada 3 Pencapaian yang bisa dikategorikan. Kurang lebih antara lain: 1.Artikel yang ditulis banyak dibaca orang, 2.Tulisan yang ditulis kalau bisa sering menjadi HL atau TA dan 3.Penulis berharap selalu bisa menghasilkan Tulisan Terbaiknya.

1.Artikel Yang Menghasilkan Banyak Pembaca.

Kalau sekedar membuat Artikel yang dibaca banyak orang tentu sangat mudah. Buat saja Judul semenarik mungkin atau sebombastis mungkin. Judul itu kalau bisa mengandung Nama Tokoh Terkenal. Kalau di Kolom Polhukam nama Jokowi dan Ahok adalah jaminan menarik pembaca. Kalau di kolom Hiburan mungkin nama Syahrini atau Iwan Fals dll sebagai jaminannya. Dan kalau di Kolom Olah Raga mungkin Evan Dimas atau siapapun atlit/pelatih dari luar negeri/dalam negeri yang memang cukup terkenal.

Sebenarnya esensi sebuah Judul tulisan adalah Casing dari Tulisan itu sendiri.Judul adalah hal yang paling penting dari sebuah artikel selain nama penulisnya. Tulisan yang tidak disentuh pembaca adalah tulisan yang judulnya tidak menarik atau penulisnya tidak dikenal. Jadi untuk Penulis Newbie yang belum punya nama adalah wajib hukumnya untuk membuat Judul semenarik mungkin.

Kemudian bila judul yang diambil dirasa sudah cukup kuat, akan lebih menjaring pembaca kalau penulis bersedia menshare atau menitip link pada artikel-artikel yang laris manis baik di Kompasiana maupun di media-media online lainnya. Tentu saja dengan cara yang harus sopan dan menarik calon pembaca. Langkah ini dijamin cukup efektif.

Dan khususnya di Kompasiana, karena Kompasiana ini adalah Blog Keroyokan dan fenomenanya mirip Facebook maka untuk penulis baru dibutuhkan sosialisasi dan komunikasi. Istilah gampangya penulis harus Gaul di Kompasiana. Harus bersahabat dan harus rajin mengomentari tulisan Kompasianer lain sehingga terjalin persahabatan, saling berbagi dan saling mendukung.

Dari 3 langkah itu bisa dipastikan artikel yang ditulis Penulis Newbie akan lebih banyak pembacanya dibanding penulis newbie lainnya. Begitu juga dibanding artikel yang saya tulis ini. Hehehe.

2.Tulisan Yang Sering HL atau TA

Nah kalau yang ini sulit mengukurnya. Biasanya kualitas sebuah Tulisan menjadi prasyarat untuk mendapatkan posisi HL dan TA. TA cenderung tidak terlalu sulit karena yang penting tulisan itu memang berkualitas dan sedang menjadi trend pada momennya sementara HL memang butuh sesuatu yang cukup istimewa yang dapat disajikan dalam sebuah tulisan.

Kalau seorang Penulis Newbie sudah bisa mendapatkan banyak komentar pada setiap tulisannya itu bisa dikatakan dia sudah berhasil membuat tulisan yang cukup berkualitas. Tinggal tunggu waktu saja HL dan TA akan datang dengan sendirinya.

Tapi jangan lupa bahwa Kompasiana adalah Media Sosial yang berfenomena Facebook.Penulis membutuhkan dukungan komunitas (dukungan antar kompasianer) dan kalau bisa menjalin komunikasi dengan Admin dengan cara rajin mengikuti agenda-agenda Admin dan lain-lainnya.

Logikanya bagaimana Admin berkenan memberikan posisi HL atau TA kalau Kompasianernya mencuekin Admin yang ada.(contohnya seperti saya). Hehehee.

3.Penulis Yang Selalu Berhasil Menghasilkan Tulisan Terbaik

Sedikitnya ada sekitar 5 Hal bila kita menginginkan diri kita menjadi Penulis yang selalu berhasil menghasilkan Tulisan Terbaik. Di Kompasiana ini setahu saya ada banyak penulis yang handal, sebut saja seperti Yusran Darmawan, Cahyadi Takariawan, Daniel HT dan lain-lainnya.

Yang saya perhatikan dari mereka, tulisan mereka rata-rata berkarakter. Kuat dalam penyajian, hampir selalu sistematis (Plot atau Alur Cerita sangat terjaga), Jelas dalam pemaparan dan selau bernilai Inspiratif atau minimal merupakan sebuah tulisan yang memang bermanfaat bagi pembacanya.

Kalau membaca tulisan mereka kita akan sering merasakan kekuatan karakter penulisnya. Antara satu tulisan dengan tulisan lainnya terasa bahwa mereka punya konsistensi dalam penyajian tulisan. Dan ada warna inovatif dalam banyak tulisannya mereka. Dari situ mungkin ada 2 kata yang bisa diserap yaitu : Konsisten dan Inovatif.2 kata itu membuat mereka pantas disebut sebagai Penulis yang selalu berhasil menghasilkan Tulisan Terbaik.

Tetapi diluar dari 2 kata tersebut masih ada 3 Hal lain yang memang menjadi prasyarat utama seorang penulis. Dan 3 hal tersebut antara lain :

1.Budaya Membaca. Bukan Rajin Membaca ya. Penulis hebat biasanya sangat suka membaca. Dia menikmati hobi membacanya karena setiap membaca artikel lain biasanya ada hal-hal baru yang didapatkan olehnya. Dengan hobinya itu penulis akan selalu dapat menambah wawasannya, menambah perbendaharaan katanya dan mampu membuat sebuah ikhtiar/kesimpulan dari beberapa tulisan yang bertema sama. Seringnya membaca membuat penulis paham dengan kata yang bernama Inovasi.

2.Sering Mengikuti Lomba. Bagi Penulis Newbie kegiatan mengikuti Lomba Menulis adalah suatu Keniscayaan, suatu Keharusan. Meskipun biasanya Juara adalah sebuah Tolok Ukur keberhasilan penulisan tetapi sebenarnyabukan Juara yang menjadi target utama tetapi pengalaman yang menjadi target utamanya. Sebuah Lomba mengharuskan Penulis untuk menulis hal-hal yang belum tentu merupakan minat dari penulis itu sendiri. Inilah tantangan terbesarnya. Menulis suatu hal yang selama ini selalu luput dari perhatiannya. Ini sangat membutuhkan pencarian bahan-bahan, pengkajian pada bahannya, membuat kesimpulan dan akhirnya menuangkannya dalam sebuah tulisan. Dengan seringnya mengikuti lomba selain itu merupakan tolok ukur kemampuan penulis hal itu juga merupakan pelatihan rutin untuk mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki seorang penulis.

3.Sering-seringlah Menulis. Ada perbedaan mendasar antara Konsisten dengan Sering Menulis. Konsisten adalah suatu sikap yang lahir dari kebiasaan bertahun-tahun. Seorang Penulis senior biasanya memiliki konsistensi dalam membuat karya tulisan. Menulis sudah menjadi bagian hidupnya dan itulah yang membuat dirinya menjadi Konsisten. Dan biasanya untuk menjadi Penulis yang Konsisten diperlukan suatu proses panjang. Proses panjang itu dapat dilalui dengan sering-seringnya melakukan pekerjaan menulis. Jadi kalau penulis Newbie ingin menjadi Penulis yang Konsisten, maka sering-seringlah membuat tulisan.

Dan akhirnya pertanyaannya kemudian, apakah yang menulis artikel ini selama ini sudah melakukannya? Jawabannya adalah belum, belum sama sekali. Sebab, bila sudah melakukannya maka penulis ini sudah top markotop di Kompasiana dan sering HL dan TA. Hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun