[caption id="attachment_144382" align="alignnone" width="416" caption="gambar Aalmarusy.blogspot.com"][/caption]
Kasihan SBY. Sejak zaman Soekarno sampai dengan saat ini, SBY mungkin merupakan salah-satu Presiden kita yang paling banyak dicemooh dan dijadikan ejekan oleh rakyatnya. Terlalu banyak foto-foto editan di dunia maya yang mendiskreditkan beliau. Entah apa sebabnya mereka-mereka berlomba-lomba membuat foto-foto yang lucu tapi sekaligus merendahkan seorang Pemimpin Bangsa mereka sendiri.
Contoh kecil pada pelaksanaan Seagames kemarin beredar foto SBY sedang mengangkat spanduk yang bertuliskan :”Horeee.. Kita kalah lagi..”.Lalu ada lagi sebuah foto yang menggambarkan SBY sedang menelpon Bandar Bola untuk memasang taruhan untuk kemenangan Malaysia. Betul memang gambar-gambar itu lucu tapi bila kita sadari kita sedang merendahkan Pemimpin kita yang juga berarti kita merendahkan diri sendiri.
Lalu tadi sore berita-berita di TV mengabarkan beberapa LSM sibuk menghitung-hitung berapa biaya pernikahan anak SBY. Dalam hati kecil bertanya apakah tidak ada pekerjaan lain yang dilakukan LSM-LSM itu sehingga melakukan investigasi tentang biaya pernikahan anak seorang Presiden dan anak seorang Menteri.Mereka sepertinya mencoba mencari tahu dana darimana untuk menyelenggarakan pesta perwakinan tersebut apakah ada uang Negara yang dipakai untuk itu.
Secara logika saja seseorang dengan jabatan Menteri mempunyai relasi yang sangat luas dan pastinya kerabat dan handai-taulan dari orang tersebut akan dengan sukarela menyumbang kepada empunya hajat. Apalagi ini berbesanan dengan seseorang dengan jabatan Presiden. Sangat wajar sekali bila acara itu akan berlangsung mewah dan menghabiskan biaya milyaran rupiah. Coba kita bandingkan dengan pernikahan Pangeran Andrew dari Inggris atau yang terdekat bandingkan dengan pernikahan anak AburizalBakrie. Rasanya tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan biaya pernikahan tersebut.
Berbicara tentang pemerintahan SBY mungkin saja banyak sekali masyarakat yang tidak puas karena selama 2 kali masa pemerintahan SBY tidak terjadi perbaikan yang berarti dibidang ekonomi maupun lainnya.Mungkin juga musuh-musuh politik SBY semakin banyak. Tapi kesemuanya itu seharusnya tidak menjadikan masyarakat kita menjadi masyarakat yang tidak sopan, yang suka berteriak-teriak dan memaki-maki pemimpinnya dan menjadikannya sebagai bahan cemooh.
Reformasi negeri ini telah bablas dan membias kea rah yang tidak jelas. Rasa saling menghargai telah hilang. Tidak ada lagi penghormatan kepada yang lebih tua maupun kepada mereka yang sedang memimpin. Rasa persatuan kebangsaan semakin menipis. Yang ada adalah saling berlomba memperebutkan kekuasaan.
Bukan saja di Indonesia. Lihat di Lybia. Moammar Khadafi , salah satu pemimpin besar bangsanya mengalami nasib tragis. Dihakimi rakyatnya dan diseretjenasahnya layaknya seekor binatang. Semua itu akibat dari sebuah pandangan yang diberi nama Reformasi atau Demokrasi atau apalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H