Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Ketua Besar” dan “Bendahara Besar”

14 Januari 2012   00:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:55 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nazaruddin yang pernah menjadi “Bendahara Besar” Partai Demokrat memang sensasional.Pelurunya banyak dan sudah ditembakkan ke banyak orang top di negeri ini. Jajaran pengurus Partai Demokrat dan beberapa nama nama pejabat lainnya sudah dinyanyikan olehnya. Dan terakhir yang menjadi tanda-tanya besar ketika Nazaruddin menyebut tentang keterlibatan kasusnya dengan seseorang yang kerap dipanggil dengan sebutan “Ketua Besar”.

Nazaruddin menyebutkan bahwa Sang 'Ketua Besar' itu membantu dan meloloskan dirinya untuk mendapatkan proyek Wisma Atlet. Nama 'Ketua Besar' sebenarnya memang sudah muncul dalam rekaman percakapan BlackBerry antara Mindo Rosalina Manulang dan Angelina Sondakh. Pengacara Nazaruddin yang teranyar, Hotman Paris Hutapea menyebutkan Inisial MA sebagai 'Ketua Besar' yang dimaksud kliennya,tetapi Hotman tidak mau menjelaskan kepanjangan nama dari MA tersebut.

Selain Mindo Rosalina Manulang yang tidak mau menjelaskan siapa “Ketua Besar”, Angelina Sondakh pun enggan membicarakannya. “Kita ikuti saja persidangan yang ada, kita hormati saya tidak mau banyak bicara," papar Angelina Sondakh yang lebih akrab dipanggil Angie dengan di dampingi Ruhut Sitompul usai rapat Fraksi Demokrat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2012).

Berbeda dengan Angie yang tanpa alasan, Mindo Rosalina Manulang memang tidak berani menyebut nama “Ketua Besar” dikarenakan ada ancaman yang menakutkan dari seseorang berinisial NSR. Dari info yang belum bisa dipercaya alias bisik-bisik tetangga inisial NSR kemungkinan besar singkatan dari Nasir yang masih bersepupu dengan Nazaruddin.

Kembali lagi dengan inisial MA sebagai “Ketua Besar”. Menurut Hotman, MA bisa jadi berada di Banggar. "Dan sepertinya, ketua besar yang dimaksud berinisial MA. Jadi sudah jelas kalau Banggar itu ada ketua dan tiga wakil. Jadi ketua besar itu terkait pimpinan di Banggar. Karena yang ngomong gitu juga anggota banggar, yaitu Angelina Sondakh," kata Hotman.(Okezone.com Jumat,13 Januari 2012)

Apa boleh buat kembali lagi kasus ini mengarah ke Banggar. Dan ketikaWakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Mirwan Amir dikonfirmasi oleh wartawan, jawaban seperti berikut : "Saya bingung, katanya (Nazaruddin), ketua besarnya Pak Mekeng (Melchias Mekeng), sekarang MA. Jadi mungkin kondisi Nazar sedang tidak stabil, selalu berbeda yang dibicarakan. Saya tidak tahu kenapa saya disebut inisial MA, saya kan wakil ketua Banggar," jelas Mirwan saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, (Detiknews.com Jumat 13/1/2012)

Akhirnya memang kelihatannya masih banyak misteri yang menyelubungi siapakah “Ketua Besar” ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun