[caption id="attachment_160134" align="aligncenter" width="619" caption="Penonton konser Kantata Barock menerobos masuk pintu gerbang Gelora Bung Karno, Jumat (30/12/2011) malam. (KOMPAS/JON)"][/caption] [caption id="attachment_152298" align="aligncenter" width="300" caption="gambar Kompas.com"][/caption]
“Hentikan..hentikan jangan diteruskan. Kami muak dengan ketidak-adilan dan keserakahan..!” Oo..oo.. ya Bongkar… Oo..oo ya Bongkar” .Sepenggal lirik lagu dari Iwan Fals dan Kantanta Taqwa yang fenomenal. Lirik lagu menggambarkan kesungguhan dan keberanian menyampaikan kritik keras kepada pejabat pemerintah kita yang semena-mena beberapa tahun yang lalu.
Siapa yang tidak kenal Iwan Fals? Dari anak umur belasan tahun sampai mereka yang berumur diatas lima puluh tahun semuanya mengenal sosok Iwan Fals. Seniman Genius, Kreatif, Berani, Puistis, Kritis dan masih banyak yang bisa disebutkan untuk manusia satu ini. Remaja belasan tahun hingga lelaki mapan usia di republic ini mencintai dan mengagumi karya-karya Bang iwan.
Iwan Fals adalah legenda. Tidak banyak musisi Indonesia yang bisa disandingkan namanya dengan sang Maestro ini. Menggandeng rekan-rekan seniman yang kritis seperti Sawung Jabo,WS Rendra (Alm),Setiawan Jodi dan Yockie Suryoprayugo , mereka membentuk grup music dengan nama Kantata. Kantata sendiri beberapa kali merubah nama belakangnya mulai dari Swami, Kantata Takwa,Kantata Samsara, Kantata Revolvere dan mala mini menjadi Kantata Barock. Dalam perjalanannya ada beberapa musisi energik Indonesia yang pernah berkolaborasi dengan Kantata seperti Totok Tewel , Eet Syahranie dan Donny Fattah yang juga merupakan legenda dari Rocker Indonesia.
Mala mini Jumat 30 Desember 2011 Stadion Utama Gelora Bung Karno,Grup Kantata Barock kembali mengguncang pencinta music Rock tanah air. Mereka mengadakan konser akbar lagi setelah belasan tahun vakum dengan kegiatan konser. Sayangnya konser ini tidak dapat menghadirkan punggawa-punggawa music Rock seperti disebut diatas. Hanya Trio Iwan Fals, Sawung Jabo dan Setiawan Jodi yang tampil manggung dengan musisi muda Rock Indonesia dan diawali oleh band pembuka yaitu salah satu band masa depan, Kotak Band. Meskipun demikian nama besar Iwan Fals adalah jaminan akan ludesnya tiket konser.
Konser yang dikawal 2.551 personil polisi ini sempat sedikit ricuh dimana ribuan penonton yang tidak sabar untuk masuk stadion menggempur pintu masuk di sector 3 Stadion GBK. Untunglah tidak terjadi apa-apa selanjutnya.
Ada beberapa hal paling menarik adalah adanya gambar Gayus Tambunan Jadi Astronot yang menjadi salah satu dekor panggung dan dibawakannya lagu baru berjudul Megalomaniayang bercerita tentang masyarakat Indonesia yang lebay.
Disisi lain harga karcis yang semula diumumkan termurah seharga rp.100.000 diturunkan menjadi Rp.50.000 sehingga membuat penonton semakin membludak.Saya sendiri masih teringat pada tahun 1991 ikut menyaksikan konser Kantata Taqwa di Stadion Tambak Sari Surabaya. Kalau tidak salah saat itulah Sinar Laser pertama kali digunakan dalam even-even konser akbar musisi kita. Mau tahu harga tiketnya? Hanya Rp.2.500 dan diberi bonus sebungkus rokok Jarum Super.Wow.. murah meriah sehingga tukang becakpun bisa ikut menontonnya. Waktu itu teringat betapa menggelegarnya penonton bersama-sama Kantata Taqwa menyanyikan lagu BENTO dan BONGKAR.Sampai kapanpun mungkin masih teringat nuansa Tambak Sari dengan Konser Kantata Taqwanya.
Kembali lagi ke Kantata Barock yang mala mini menggelar 24 lagu dimana juga masih menyisipkan lagu-lagu lawas dan lagu kondang Kantata seperti ”Bento”, ”Bongkar”, ”Badut”, ”Hio”, serta ”Kesaksian”.
Yang bisa dicermati sekarang Iwan Fals saat ini lebih suka dengan dekorasi bernuansa Bali.
Terima kasih bang Iwan, terima kasih Kantata … atas diselenggarakannya konser ini dan ikut meramaikan kembali music Rock tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H