Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apakah Nunun Nurbaeiti Memang Harus Tetap Sakit?

14 Desember 2011   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_148718" align="alignnone" width="300" caption="gambar2 dari kompas.com"][/caption]

Memang benar Politik itu Kejam. Lihatlah betapa ironisnya nasib ibu mantan Wakapolri itu. Wanita separuh baya yang pernah termasuk kalangan elite negeri ini terlihat sangat menderita. Menjadi tersangka kasus suap politik tingkat tinggi sehingga menjadi Buronan Internasional selama hampir 2 tahun. Berperang melawan penyakit tahunannya di pelarian lalu kemudian ditangkap dan dicibiri jutaan orang. Mungkin ini semua terjadi karena kesalahan Nunun sendiri. Ini adalah dampak negative dari pergaulan tingkat atas. Sosialita dikalangan elite pejabatmenciptakan jeratan untuk Nunun menjadi salah satu satu kurir High Class. Kurir dengan bayaran 1 Milyar Rupiah dengan tugas yang sederhana yaitu hanya membagikan uang sejumlah 24 Milyar Rupiah saja.

Ada Kekuatan Besar.

Begitu lamanya proses pencarian dan penangkapan ibu Nunun ini disikapi Ketua KPK dengan serius. Ketua KPK Busyro Muqoddas mengakui, ada kekuatan besar yang melindungi Nunun. Nunun ditangkap di sebuah rumah mewah di Distrik Saphan Sung, Bangkok. (kompas.com). Senada dengan itu, . Pengamat intelejen Wawan Purwanto mengatakan Nunun bukanlah pelaku tunggal dalam kasus tersebut. ’’Saya melihat ada donatur atau sponsor yang mendanai pemberian cek kepada sejumlah anggota dewan. Ini kan berarti ada orang atau kelompok orang yang mendanai tindakan Nunun”. Disisi lain Purwanto mengatakan’’Dari bobot kasusnya inilah yang menempatkan tersangka perlu dimonitoring secara ketat. Agar tidak ada upaya dari kelompok lain yang mengancam keselamatan Nunun,’’.(JPNN 14 des 11).

Tentang Sakit Nunun.

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi kesehatan Nunun memburuk di tengah pemeriksaan KPK, Senin (12/12/2011). Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), Kuningan, Jakarta Selatan untuk menjalani CT Scan, sebelum dipindahkan ke RS Polri, Senin malam.

Kuasa hukum Nunun, Ina Rahman di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa kliennya memiliki riwayat penyakit stroke. "Tekanan darah naik 200/100, ada riwayat stroke. Pada pemeriksaan awal Nunun menegaskan bahwa dirinya sakit namun memaksakan diri," kata Ina.

Sebelumnya juga Andreas Harry ,Dokter pribadi keluarga Adang menyebutkan bahwa Nunun telah lama menderita penyakit demensia. Demensia sendiri menurut ahli lain (dr.Irawati Hawari, ahli saraf dari RS.Permata Cibubur ) menjelaskan bahwa penyakit tersebut merupakan penurunan kemampuan intelektual yang progresif dari seseorang yang menyebabkan kemunduran fungsi kognitif dan juga fungsionalnya.

Miranda Menghilang.

Memang terlihat sungguh tidak adil dimana seorang Nunun menjadi tersangka begitu juga sejumlah anggota DPR periode 1999-2004 yang telah dipenjara karena terbukti menerima suap cek perjalanan itu, sementara yang berkaitan langsung Miranda S Goeltom masih dalam posisi aman-aman saja. Memang sudah dicekal oleh Imigrasi untuk ke luar negeri tapi tetap saja mengenai penetapan status Miranda yang hanya sebagai saksi dalam kasus ini menimbulkan tanda-tanya besar.

Sedangkan Keberadaan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom tetap menjadi misteri. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengaku tak mengetahui secara pasti keberadaan Miranda."Saya dengar dia di Bali, tuh. Ada info dia di Bali," kata Denny kepada para wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/12/2011).

Adalah harapan semua orang di negeri ini agar ibu Nunun segera sehat sehingga dapat bercerita panjang lebar tentang siapa saja yang berhubungan dengan dirinya dibalik kasus Chek Perjalanan ini sehingga bukan hanya Nunun saja yang menjadi Tersangka tetapi juga Big Boss yang mengatur semua inipun ikut merasakan nikmatnya hidup di Sangkar Emas.

Semoga juga sakitnya ibu Nunun tidak bertambah parah akibat factor-faktor eksternal lainnya karena Nununlah kunci terbesar pembuka kasus besar ini. Semoga.

sumber : Kompas.com (12/13/14 des)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun