Semua gara-gara Nasdem. Pilpres 2024 sebenarnya masih lama karena sekarang kan masih tahun 2022. Â Belanda masih jauh, belum saatnya berperang. Â #Meminjam istilah anak-anak dulu yang santai menghadapi ulangan#.:D
Tapi karena Nasdem  sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres Nasdem 2024, dampaknya langsung terasa hingga  ada pihak-pihak yang latah, ada pihak yang galau dan ada yang langsung  melakukan manuver. Kontestasi Pilpres 2024 pun sudah mulai menggeliat.
Gebrakan berani  Nasdem seketika membuat Partai  "ABG" PSI langsung latah dan membuat tandingan punya Capres juga yaitu Ganjar Pranowo.  Latahnya PSI  akhirnya membuat PDIP yang sedang galau berat langsung menjadi mencak-mencak. Hehehe.
PDIP sedang galau berat dalam setahun terakhir.  Megawati bingung dengan rencana besarnya  yang sudah tahunan disusun  untuk mencapreskan Puan Maharani , anak kesayangan yang merupakan Trah Soekarno di Pilpres 2024.  Akan tetapi  "Mbah Elektabilitas" tidak datang juga merestui  Puan, tapi malah merestui Kader PDIP Ganjar Pranowo.
Galaunya PDIP juga terlihat dimana Sekjen PDIP, Hasto Kristanto sempat "ngomel-ngomel" ke Nasdem. Sementara Megawati dalam kegalauannya langsung bertemu dengan Jokowi di Batutulis, Bogor. Dan setelah pertemuan itu, Â naga-naganya PDIP kemungkinan besar akan mencapreskan Ganjar Pranowo. Hal itu semakin terlihat saat secara resmi Ganjar Pranowo menyatakan siap dicalonkan sebagai Capres 2024.
JOKOWI Â TERLIHAT SANGAT PEDE MEMPOSISIKAN DIRINYA SEBAGAI KING MAKER Â PILPRES 2024
Pada Artikel 4 bulan lalu penulis sudah membahas bahwa Jokowi sudah merencanakan/ mempersiapkan langkah-langkah politiknya menuju Pilpres 2024.  Hal itu ditunjukan dengan beberapa kali Jokowi sudah mengumpulkan relawan-relawannya dan memberi  isyarat dirinya akan memberi  suatu komando di Pilpres 2024. Jokowi meminta relawan-relawannya solid dan selalu mendukungnya.
Analisa Penulis saat itu adalah Jokowi siap bermanuver di 2024 demi kepentingan politik dirinya dan keluarga besarnya. Bagaimanapun juga anak menantu Jokowi sudah terjun ke kancah politik sehingga harus ada perencanaan matang untuk itu.
Penulis yakin Jokowi akan berusaha menempatkan dirinya secara strategis di Elit PDIP. Â Andai Megawati tidak mau memberi posisi yang strategis dan tongkat komando PDIP jatuh total ke Puan Maharani, maka Jokowi akan mendirikan partainya sendiri. Â Tapi bila Megawati memberinya peran strategis di PDIP, Jokowi akan tetap bertahan dan menempatkan gerbong pentingnya di PDIP.
Faktanya kemudian setelah sekian tahun menjadi "Petugas Partai", Megawati terlihat mulai bergantung pada Jokowi. Â Dalam 1-2 tahun terakhir , ada beberapa moment terlihat Megawati menyerahkan keputusan partainya kepada Jokowi.Â
Akhirnya yang terjadi di Batutulis kemarin setelah bertemu Jokowi, Megawati sepertinya sudah tidak berharap lagi Puan Maharani menjadi Capres 2024. Diakui atau tidak, ada peran Jokowi yang cukup besar bila akhirnya PDIP mencapreskan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.