DEBAT PALING SERU DI SESI PERTAHANAN
Seperti dugaan banyak orang sebelumnya, bidang Pertahanan ini akan menjadi bidang yang sangat dikuasai Prabowo sehingga dipastikan Prabowo akan lebih unggul dalam memaparkan apa yang harus dilakukan pemerintahan dalam bidang pertahanan.
Perdebatan mulai memanas ketika Prabowo mengkritisi Anggaran Pertahanan yang terlalu kecil. Menurut Prabowo , Indonesia negara yang sangat luas dengan wilayah yang terdiri dari berbagai pulau dan lautan sesungguhnya harus punya anggaran Pertahanan yang cukup. Tapi faktanya menurut Prabowo Anggaran Pertahanan Indonesia hanya 0,8% dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto) sementara Singapura yang merupakan negara kecil (1 pulau) memiliki anggaran Pertahanan sebesar 3% dari PDB.
Jokowi kemudian membantahnya. Menurut Jokowi anggaran pertahanan memang kecil karena pertumbuhan Ekonomi masih minim. Hal itu dikarenakan dia focus pada pembangunan Infrastruktur. Nanti berikutnya dia akan focus pada ekonomi sehingga kalau pertumbuhan ekonomi sudah meningkat barulah anggaran pertahanan ditingkatkan.
Lagipula menurut Jokowi, berdasarkan informasi dari Inteligen Strategis yang masuk kepada Presiden dinyatakan bahwa dalam 20 tahun ke depan Invasi yang mungkin masuk dari negara lain ke negara kita dapat dikatakan Tidak Ada.
Disinilah terjadi Debat Panasnya.
Ucapan Jokowi soal 20 tahun ke depan tidak aka nada invasi dari negara luar ke Indonesia langsung dibantah Prabowo.
Prabowo pun bercerita pengalamannya di TNI. Pada waktu dirinya masih Letnan Dua sekitar tahun 1974, dirinya mendapatkan pengarahan-pengarahan dari Jendral-jendral yang ada. Dalam 20 tahun kedepan menurut para Jendral tidak akan terjadi Perang. (ekpresi Prabowo seperti marah).
Tiba-tiba setahun kemudian tahun 1975, Perang Timtim Meletus. Dirinya yang berpangkat Letnan Dua langsung ditugaskan ke perang Timor Timur tersebut. Itu artinya analisa Jendral-jendral yang ada keliru.
Dengan pengalaman itu Prabowo langsung "menegur" Jokowi. Bahwa yang namanya Perang itu tidak bisa diprediksi kapan akan terjadinya. Setiap negara harus selalu stand by pertahanannya. Prabowo pun bertanya pada Jokowi, "Siapa (Jendral) yang memberi Briefing terhadap bapak Jokowi..Waduh..waduh..waduh..!".
Yang namanya Sistim Pertahanan Negara itu tidak pernah boleh menganggap tidak akan ada potensi perang dalam waktu dekat apalagi dalam waktu 20 tahun. Kita ini negara Damai tapi kita harus siap Perang kapanpun juga, kata Prabowo.