Secara keseluruhan mungkin bisa dikatakan Debat Cawapres semalam (17 Maret 2019) lebih menarik dari Debat Capres sebelumnya (debat kedua) karena terlihat lebih fokus dan lebih berisi dalam penyampaian gagasan maupun lebih detail dalam perdebatannya.
Cawapres 01, Ma'ruf Amin mengawali pembukaan debat dengan baik sekali dan penuh rasa percaya diri. Ma'ruf membuat penekanan isu yaitu negara akan selalu hadir untuk rakyatnya. Program Jaminan Kesehatan (JKN) di pemerintahan Jokowi-JK akan tetap dipertahankan, begitu juga dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan beasiswa pendidikan.
Generasi muda jangan takut bermimpi dan bercita-cita. Orangtua tidak usah khawatir dengan masa depan anak-anaknya karena negara akan selalu hadir untuk membantu generasi bangsa. Negara juga akan hadir untuk membantu rakyatnya memperoleh pangan yang baik (murah).
Untuk mendukung itu, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sudah memprogramkan 3 buah kartu yaitu Kartu KIP Kuliah, Â Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja. Khususnya pendidikan pemerintah Jokowi-Ma'ruf memprioritaskan beasiswa pendidikan sampai jenjang kuliah.
Semua program yang sudah berjalan akan ditingkatkan kualitasnya. Semua itu agar rakyat Indonesia terbantu masa depannya sesuai dengan tuntunan Hadist Nabi agar pemimpin harus membawa rakyatnya lebih baik kehidupannya dan lebih berakhlak.
Di awal debat ini saya tersenyum ketika kamera menyorot Ma'ruf Amin pada saat Sandi mengucapkan selamat ulang tahun. Raut wajah pak Kyai terlihat senyum masam. Saya tidak tahu sebabnya mungkin beliau merasa gusar karena Sandi membawa-bawa umur ke dalam debat.
Berikutnya Sandi bercerita bahwa dirinya merasa sangat bersyukur karena tetap diberi kesehatan meskipun sudah melakukan 1.500 kunjungan ke daerah-daerah dalam 7 bulan terakhir.Â
Dalam banyak kunjungannya Sandi menerima aspirasi dan keluh kesah dari warga-warga yang dikunjunginnya, di mana mereka punya harapan besar untuk Indonesia yang adil dan bermatabat. Mereka menginginkan lapangan kerja yang terbuka, anak-anak muda menginginkan peluang usaha. Emak-emak menginginkan biaya hdiup yang terjangkau, harga sembako murah, listrik terjangkau dan lainnya. Ini akan menjadi prioritas Prabowo-Sandi.
Selanjutnya Sandi berbicara tentang peningkatan pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, terutama guru honorer. Mereka akan dipastikan Statusnya. Sementara untuk jenjang pendidikan menengah, kurikulum akan difokuskan pada penelusuran minat dan bakat. Itu akan lebih baik daripada prioritas Ujian Nasional. Hal itu akan dijembatani dengan membangun link antara lembaga pendidikan dan penyedia lapangan kerja.
Untuk bidang Kesehatan BPJS akan benar-benar dibenahi. Sandi menjanjikan 200 hari awal pemerintahannya bisa menyelesaikan akar masalah BPJS dan untuk selanjutnya memprioritaskan ketepatan pembayaran tenaga kesehatan dan biaya obat. Sandi juga mengajak anak bangsa untuk tetap sehat dengan aktif berolahraga cukup 22 menit per hari.
Penutup debat sesi pertama Sandi berjanji akan menjalankan program OK Oce untuk skala nasional. Hal penting yang saya catat, secara keseluruhan debat cawapres ini dari cawapres 01 kurang memaksimalkan waktu ketika diberikan kesempatan untuk berbicara. Berkali-kali moderator mengingatkan Ma'ruf Amin tentang waktu tersedia yang dimilikinya tetapi dijawab dengan Cukup.