Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Terus Menyerang, Efektifkah Strategi Itu?

25 Februari 2019   10:47 Diperbarui: 26 Februari 2019   06:26 3459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Pilpres 2019 akan digelar tanggal 17 April 2019, itu artinya dari hari ini tinggal 50 hari lagi waktu tersisa. Kontestasi Pilpres 2019 ini saya rasa kontestasi Pilpres yang paling dinamis juga yang paling keras yang pernah terjadi di negeri kita.

Saling serang dan saling lapor hampir setiap hari terjadi dari masing-masing kubu. Saya yakin saat ini masyarakat luas sudah jenuh sekali melihat kondisi politik negeri kita seperti ini. Apa boleh buat, memang beginilah keadaannya.

Yang membuat seperti ini faktornya hanya satu dalam pengamatan saya, yaitu adanya dendam-dendam politik yang membara baik yang ada di pendukung masing-masing Paslon maupun yang ada di elit-elit partai. Mungkin setelah Pilpres saya akan mencoba membahas hal ini.

Artikel saya dua hari yang lalu sempat membahas rasa penasaran saya tentang strategi menyerang yang dilakukan oleh Jokowi. Menyerang itu bukan karakter Jokowi yang saya kenal. Agak aneh saja buat saya melihat Jokowi melakukan serangan. Saya tidak tahu apakah itu inisiatif Jokowi sendiri ataukah Intruksi dari Tim Kampanye Nasional Jokowi (TKN-Jokowi).

ANTARA PERANG TOTAL DAN PERANG BADAR
Kurang lebih sebulan lalu Ketua TKN Erick Tohir sempat mengatakan ke public bahwa TKN akan memainkan strategi menyerang. Selanjutnya 10 hari lalu Jendral Moeldoko juga mengatakan akan melakukan "Perang Total".

Sampai di sini saja mulai agak jelas bahwa saling lapor ke Bawaslu dan Polisi sepertinya memang sengaja dimainkan juga oleh Tim Kampanye Jokowi. Ini menurut saya berlebihan sebenarnya. 

Kalau dari BPN Prabowo saya belum melihat sinyal jelas atau tanda-tanda BPN sengaja menyerang. Dan sepertinya memang belum ada pernyataan-pernyataan seperti strategi menyerang, perang total, dan lainnya. 

Yang ada berapa bulan lalu Amien Rais sempat menyebut Pilpres 2019 sebagai Perang Badar. Dan kemarin juga Neno Warisman sempat melantunkan doa yang sama dengan doa Nabi Besar Muhammad SAW pada saat Perang Badar. Tapi saya tidak yakin BPN Prabowo menganggap Pilpres 2019 sebagai Perang Badar.

Dengan demikian mungkin saya fokus pada strategi TKN Jokowi untuk dibahas. Mengapa sih TKN harus pakai istilah "Perang Total"?

PERTAHANAN TERBAIK ADALAH MENYERANG

gambar dari situs Duniainovasi131 (duniamotivasi101.wordpress.com)
gambar dari situs Duniainovasi131 (duniamotivasi101.wordpress.com)
Kalimat Filosofi ini pertama kali saya kenal dari seorang pengangguran yang merupakan petarung catur di pasar-pasar di Cirebon. Khaidir namanya dan dia mengajari saya bermain catur sewaktu SMA dan akhirnya saya sempat menjadi Juara RT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun