Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Setiap Orang Pengkritik Presiden adalah "Kampret"?

13 Februari 2019   23:29 Diperbarui: 13 Februari 2019   23:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyebabnya bukan karena tiba-tiba mereka menyukai Prabowo tetapi karena mereka sudah dimusuhi oleh pendukung Jokowi sebelumnya.

Di sisi lain saya yang sebenarnya bukan pendukung Prabowo malah melihat kawan-kawan pendukung Jokowi merasa cukup heran. 

Saya sebenarnya setahun terakhir lebih menyukai sosok Gatot Nurmsnyo. Silahkan baca artikel-artikel saya tahun 2018. Tapi memang Gatot Nurmantyo tidak punya pattai sehingga tidak bisa jadi Capres.

Ya saya merasa cukup heran betapa membelanya para pendukung Jokowi bila ada yang mengkritik Jokowi.  Seolah-olah Jokowi adalah manusia sempurna yang tidak mungkin melakukan kesalahan. 

Saya tahu bahwa mereka sangat menyayangi Jokowi tapi bukan berarti mereka harus membenarkan setiap kesalahan langkah Jokowi. Tidak boleh seperti itu sebenarnya.

Jokowi itu Presiden seluruh rakyat Indonesia. Tidak semua rakyat Indonesia sayang banget pada Presidennya sehingga sangat wajar mereka mengkritik Jokowi kalau kebijakkannya tidak pro rakyat.

Saya melihat cukup banyak pendukung Jokowi yang bersikap sebagai layaknya Fans Club Sepak Bola. 

Ketika mereka sudah mendukung Tim Kesayangan mereka maka sejelek apapun permainannya tetap saja mereka membela mati-matian kalau ada yang coba-cobs mengkritisi permainan club bola tersebut.

Bahkan bertemu dengan Fans Club Lain mereka mengambil posisi sebagai musuh pendukung tim lain. Dan mudah diprovokasi untuk berkelahi hingga mati-matian hanya untuk sekedar menunjukkan mereka adalah fans setia club bola tersebut.

Fenomena ini nampak pada banyak pendukung Jokowi. Ini sangat disayangkan karena sebenarnya kehidupan berbangsa itu jauh berbeda dengan musim kompetisi sepak bola.

Kita hidup dalam alam Demokrasi yang menjujung tinggi perbedaan aspirasi setiap orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun