Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Jokowi Presiden Terlemah Dibandingkan Presiden Lainnya

13 Februari 2019   06:34 Diperbarui: 13 Februari 2019   06:38 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mudah-mudahan saya salah dalam menganalisa tapi memang pemikiran diatas cukup mengganggu benak saya.  Pemikiran itu datang setelah mengamati  beberapa peristiwa terakhir-akhir ini.  Dan mohon maaf sebelumnya untuk pendukung Jokowi, bukannya saya ingin mendegradasi Presiden yang ada, saya hanya ingin mengkritisi kepemimpinannya sebagaimana dulu saya mengkritisi habis-habisan kepemimpinan SBY.  Silahkan lihat profile saya dan silahkan browsing tulisan-tulisan pedas saya kepada Presiden SBY pada rentang waktu 2012 hingga 2014.

Kembali ke tentang Jokowi, beberapa peristiwa yang mengganggu benak saya akhir-akhir ini antara lain :

1.Yang Pertama : 2 hari lalu Presiden terkejut setelah mengetahui  Harga Tiket Pesawat melambung tinggi seperti yang diberitakan berbagai media.  Berita itu sungguh membuat saya cukup terkejut juga karena tidak menyangka mengapa Presiden baru mengetahui hal-hal yang sudah dibicarakan masyarakat dalam 1-2 bulan terakhir. Hal yang sama juga terjadi sewaktu Jokowi terkejut ada Guru Honorer yang bergaji Rp. 300 ribuan sebulan (kalau tidak salah).  Saya pikir rasanya ada sesuatu yang salah di pemerintahan ini sehingga Presiden baru mengetahui hal-hal yang dikeluhkan masyarakat setelah 1-2 bulan terjadi.  Mungkin ada banyak informasi penting yang tidak sampai/ tidak disampaikan oleh pihak Istana kepada Jokowi sehingga membuat 2 peristiwa tersebut terjadi.

2.Yang Kedua :  Masih beberapa hari lalu, Prabowo mengkritik pemerintahan Jokowi dimana menurut Prabowo telah terjadi Kebocoran keuangan negara sebesar/ sekitar 25%.  Kritikan itu langsung dibantah oleh Jokowi dalam orasinya didepan pendukungnya.  Sayangnya di sisi lain Wakil Presiden Jusuf Kalla malah mengakui bahwa memang terjadi kebocoran keuangan negara tetapi tidak sampai 25%. Begitu juga  Mendagri mengakui hal yang sama.  Hal ini membuat saya berkerut kening, mengapa bawahan-bawahan  Presiden lebih paham masalahnya daripada Presidennya? Mengapa  Presiden kurang informasi actual tentang hal itu?

3.Yang Ketiga :  Beberapa hari lalu Jokowi membatalkan keputusannya sendiri tentang pemberian Remisi bagi Terpidana Pembunuhan Wartawan di Bali.  Setahu saya bahwa yang mengusulkan Remisi bagi narapidana dilakukan oleh Lembaga Permasyarakatan melalui Kemenkumham kepada Presiden. Kemenkumham sendiri berasal dari partai Pemerintah yaitu PDIP.  Tetapi setelah public menolak Remisi yang dikeluarkan Presiden, PDIP pun juga secara resmi meminta Presiden membatalkannya, akhirnya Presiden membatalkannya.

Publik membandingkan dengan  Remisi yang sudah dikeluarkan Presiden terhadap Terpidana Korupsi Bank Century yang menurut public sangat melebih dari seharusnya Remisi yang diberikan.  Dan tentu saja yang mempertimbangkan hal itu ataupun yang mengusulkannya adalah Kemenkumham.

Pertanyaan besarnya adalah mengapa  Kemenkumham tidak menjelaskan duduk persoalannya kepada Presiden dan mengapa Llembaga Pertimbangan Presiden  ataupun Istana Kepresidenan tidak mempertimbangkan baik-baik terlebih dahulu kedua Remisi tersebut?

Pembatalan Remisi itu sungguh membuat nama baik Presiden terganggu.  Hal yang sama juga terjadi ketika Presiden sudah memberitakan ke Publik bahwa Pemerintah akan membebaskan Ustad Abu Bakar Baasyir tetapi akhirnya  rencana itu dibatalkan karena belum memenuhi syarat.  Bahkan pernyataan Presiden tentang hal itu dianulir oleh Menko Polhukam Wiranto dan malah kalau tidak salah  Wiranto malah mengatakan seharusnya Pemerintah tidak boleh Grasa-grusu.

Beberapa peristiwa diatas akhirnya membuat saya membuat suatu pra kesimpulan ataupun suatu dugaan bahwa Presiden kita tidak mandiri dan dikendalikan oleh bawahan-bawahannya.  Apakah kesimpulan itu benar atau tidak, tentu saya belum yakin dan pasti waktulah yang akan membuktikannya.

Akhirnya saya teringat pada ulasan seorang Pakar Politik Senior Arbi Sanit di tahun 2015. Saat itu Arbi Sanit berbicara tentang polemic KPK-Polri yang benar-benar menyita perhatian semua orang. Saya pun termasuk orang yang sangat prihatin dengan rentetan peristiwa kontroversial yang akhirnya berbuntut diberhentikannya 2 Komisioner KPK karena kasus-kasus yang sangat tidak penting.

Kalau pembaca sempat membuka tulisan-tulisan saya pada tahun 2012-2014 begitu banyak puji-pujian saya terhadap Jokowi.  Jadi memang saya dulunya pendukung Jokowi. Dan kejadian di tahun 2015 tentang "perang" Cicak vs Buaya itu akhirnya membuat saya mulai meragukan Sosok Kepemimpinan Jokowi. Kemandiriannya dalam hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun