Saya tidak tahu apa alasannya mengapa dalam beberapa bulan terakhir ini di media-media social terliihat cukup banyak opini-opini ataupun status-status medsos dari 1-2 kalangan netizen yang terkesan tidak menyukai  TNI, begitu juga Panglima TNI kita Gatot Nurmantyo.
Apa salah TNI ataupun Gatot sehingga 1-2 kalangan tersebut terkesan tidak menyukai?  Ini sungguh aneh  karena tidak ada alasan yang nyata tapi mungkin saja mereka yang tidak menyukai TNI ataupun Panglima TNI sudah terkena provokasi politik dari pihak-pihak tertentu.
Dalam 2 minggu terakhir,  Panglima TNI menyatakan berdasarkan data inteligen TNI  ada potensi ataupun kemungkinan akan bisa muncul  PKI dalam bentuk gerakan yang baru sehingga harus diwaspadai maka Panglima mengintruksikan  seluruh Prajurit untuk menonton Film G30S/PKI.
Rasanya tidak ada yang salah dengan Himbauan Panglima terhadap para Prajurit TNI.  Kita semua tahu seperti apa PKI sejak tahun 1948 hingga tahun 1965. Jelas-jelas PKI harus diwaspadai kemunculannya kembali.  Dan TNI memang punya Inteligen yang sangat baik dan teruji sehingga  himbauan Panglima itu amat sangat masuk akal.
Sayangnya sesaat ketika  Panglima mengeluarkan pernyataan tersebut,  seketika itu juga Panglima TNI dibully  oleh beberapa pihak.  Banyak sekali yang  bersuara dan menuduh Panglima TNI  melakukan  maneuver politik.  Entah apa hubungannya himbauan menonton G30S/PKI dengan maneuver Politik sehingga banyak yang berpikir demikian.
Dalam pandangan pribadi saya juga sebenarnya tidak percaya 100% buku sejarah yang ada tentang PKI, khususnya G30S tahun 1965 akan tetapi secara umum PKI Â saya nilai memang sudah membuat banyak masalah di negeri ini jadi seharusnya memang ajaran ini dihindari.
Niat Panglima TNI itu baik. Mengingatkan dan mewaspadai.  Sayangnya Panglima kita malah dituduh macam-macam.  Saya sempat menarik kesimpulan mereka yang menuduh Panglima TNI berpolitik sebagian besar malah  sepertinya pendukung Jokowi.
Di laman Facebook saya, Â saya sempat membuat status Facebook yang menyesalkan terjadinya Polemik Nonton Film G30S/PKI. Ini negara Demokrasi. Yang mau menonton film itu kan tidak merugikan yang tidak ingin menonton film itu, mengapa yang tidak ingin menonton harus rempong?
Sepintas pikiran saya, jangan-jangan yang tidak setuju film G30S/PKI diputar serentak itu malah mereka-mereka yang simpati dengan Gerakan PKI dulu. Hahaha. (maaf bercanda).
Berbeda dengan banyak pendukungnya yang tidak setuju Film G30S/PKI diputar, Jokowi malah nonton bareng dengan Prajurit TNI. Â Ini adalah dukungan moril Jokowi terhadap keinginan baik dari Panglima TNI. (ada sesuatu yang bermakna dibalik itu, saya ingin membahasnya di tulisan lain).
PERINGATAN GATOT NURMANTYO SOAL SENJATA MILITER ILEGAL