Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jadikan Maut di Tugu Tani sebagai Momentum Kampanye Anti Narkoba

24 Januari 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecelakaan maut di Tugu Tani Jakarta Pusat hari Minggu 22 Januari 2012 masih hangat diberitakan mass media dan masih dibicarakan seluruh kalangan masyarakat kita. Kesedihan dan keprihatinan masih melanda kita semua terlebih lagi para keluarga korban baik yang di Tanah Tinggi, Purwakarta dan Jepara.

Banyak juga pihak yang menyalahkan Narkoba dibalik peristiwa tersebut diatas, tetapi sebenarnya kesalahan utama adalah pelakunya  dalam hal ini pengemudi mobil tersebut. Narkoba itu barang berbahaya layaknya sebuah benda bernama Pisau atau Pistol dan lainnya.  Jadi bukan salah barang yang berbahaya tersebut melainkan pelakunya yang menyalah-gunakan pemakaian sehingga berdampak adanya korban.
Dibalik peristiwa yang sangat memilukan ini kita semua berharap ada pelajaran berharga bagi bangsa ini. Dan tidak ada salahnya Badan Narkotika Nasional  bisa mengambil momentum ini untuk lebih menggalakkan  Kampanye Anti Narkoba. Selama ini hampir seluruh generasi muda kita sudah tahu bahaya Narkoba. Mereka sering membaca peringatan-peringatan, tapi mereka belum menyaksikan sendiri dampak berbahayanya zat yang satu ini.

Berbeda dengan alcohol yang juga bisa memabukkan, Narkoba jenis shabu-shabu dan ektasi ini jauh lebih memabukkan dan menimbulkan halusinasi yang tidak terbayangkan. Mabuk alcohol dalam dosis tinggi  biasanya menyebabkan pelaku langsung pingsan tertidur dan itu hanya berlangsung cepat.  Biasanya setelah mabuk berat setengah jam kemudian pelaku langsung tertidur dan tidak sanggup melakukan suatu kegiatan apa lagi kegiatan mengendarai  mobil.  Berbeda dengan itu, narkoba sejenis shabu-shabu dan beberapa jenis ektasi sangat mempengaruhi otak dan syaraf sehingga mabuk zat tersebut berefek  mata tetap terbuka lebar sampai berjam-jam, perangai menjadi riang,  halusinasi berkembang tak terkendali, kepribadian menjadi hilang, sementara tidak disadarinya stamina tubuh menurun jauh tak terkendali.
Itulah yang terjadi kemarin dimana pelaku masih bisa memegang stir dan menginjak gas sementara pandangannya dan control  dirinya berada  jauh  dalam hayalan yang tinggi entah di suatu negeri antah berantah. Dan akhirnya terjadi peristiwa yang memilukan ini.
Semoga BNN dan pihak terkait segera tergerak hatinya untuk lebih perduli dan melindungi anak bangsa dari cengkraman Narkoba. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun