Maksud paling enak disini bukan berarti profesi yang pekerjaannya ringan tapi hasilnya berlimpah ruah. Tetapi memang profesi yang benar-benar berkaitan dengan sesuatu yang enak. Dan pasti semuanya sudah bisa menebak maksudnya adalah profesi berkaitan dengan Kuliner. Bukan yang bagian masaknya tetapi bagian yang mencicipinya.
Coba lihat Bondan Winarno di acara Wisata Kuliner Trans TV, lalu ada Benu Buleo dan ada Bara Pattiradjawane dan lain-lainnya. Sepintas kalau kita lihat aktifitas mereka hanya jalan-jalan kesana-kemari diongkosin, makan makanan yang di reportasekan yang pasti rasanya sangat nikmat juga secara gratis dan pulangnya pasti juga dikasih honor. Uenaak beneerrr…Siapa ya yang nggak mau punya profesi seperti itu.
[caption id="attachment_151518" align="alignnone" width="300" caption="gambar google"][/caption]
Tetapi sebenarnya, mungkin buat yang belum mengenal pak Bondan “Pokoke Maknyus” ini disangkanya bisa dengan mudah atau begitu saja menjadi host sebuah acara Kuliner. Pak Bondan adalah mantan seorang Wartawan dan Penulis Handal yang sudah berkarya di harian Kompas, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Tempo dan lain-lainnya. Dan Bondan Winarno adalah salah satu penggagas acara wisata kuliner seperti itu. Jadi buat pak Bondan menjadi host acara TV tersebut bukanlah pekerjaan utamanya.
Tetapi andai saja pak Bondan bisa mengkondisikan saya untuk menggantikan beliau di acara tersebut tanpa berpikir dua kali pasti saya mau. Hehe.. Begitu juga dengan Benu dan Bara. Mereka punya latar belakang yang memang bisa direkomendasikan untuk pekerjaan sebagaiPencicip Rasa.
Dan untuk menjadi seorang pencicip rasa bukanlah perkara yang gampang. Profesi seperti itu butuh bakat dan pengalaman yang cukup dalam soal cicip mencicip sehingga bisa mendapat pengakuan dari kalangan Kuliner. Dan harus banyak belajar mencicipi bukannya belajar banyak makan.
Menurut pakar kuliner masakan Indonesia, Willian Wongso, kita bisa memulai belajar mengecap rasa dengan cara membedakan rasa air putih. “Air putih itu ada rasanya lho,” ujarnya (Republika.co.id 27/12). Menurutnya, karena air putih netral. Jika tidak peka, kita mungkin mengira rasa semua air putih sama. Padahal, ada sensasi yang berbeda pada lidah kita ketika mengecap air putih. “Mindset dan sensor rasa di lidah kita akan telatih lama-lama setelah sering mempelajarinya.
[caption id="attachment_151519" align="alignnone" width="300" caption="gambar dari republika"][/caption]
Dan setelah sanggup membedakan rasa air putih kita juga harus tahu semua rasa dari bumbu-bumbu dapur yang ada. Bayangkan saja seluruh Nusantara ada berapa banyak bumbu dapur. Butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengenal karakter rasa dari berbagai bumbu dapur.
Dan bila sudah bisa membedakan rasa air putih, mulailah mencoba mengurai rasa bumbu yang ada pada sayuran yang dimasak baru setelah itu mengurai rasa yang ada di masakan-masakan nikmat lainnya.
Jadi untuk mendapatkan pekerjaan yang enak memang harus melalui fase yang tidak enak dulu.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H