Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Surat Terbuka kepada Persipura

9 Desember 2011   21:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kepada Yth, Pengurus Persipura di Jayapura.

Dengan hormat, dan mohon maaf sebelumnya bila tidak berkenan menerima surat ini karena bersifat terbuka dan dibaca seluruh pencinta bola tanah air. Tetapi mungkin hanya dengan cara ini kami dapat mengutarakan isi hati kami. Kami yang dari dulu sampai sekarang masih menjadi fans berat Mutiara Hitam, sejak Piala Presiden Tahun 1977 ( kalau tidak salah) dimana Timo Kapisa, Yohanes Auri dan kawan-kawan merebut juara supremasi tertinggi di tanah air sampai dengan sekarang dimana Mutiara Hitam telah melahirkan tunas-tunas muda seperti Titus Bonai dan Patrich Wanggai.Persipura selalu tetap jaya, selalu tetap bersinar  dan kami tetap menjadi pendukung setiamu.

Adalah suatu kesedihan yang luar biasa ketika mendengar kabar Persipura tidak bisa bermain diajang Liga Champion Asia 2012 dikarenakan terbentur peraturan yang berlaku dari organisasi PSSI dan AFC. Semua pencinta bola tanah air menyayangkan hal itu karena Persipuralah klub terkuat kita saat ini di Indonesia. Persipura yang paling berpeluang berprestasi di arena Liga Champion Asia.

Tetapi  faktanya telah mengkondisikan Persipura Tahun Ini tidak bisa berprestasi di liga AFC. Disini, dalam hal ini kami berharap amat sangat tidak perlu lagi diperdebatkan siapa yang salah dan siapa yang benar. Dan bila berkenan mohon dimaafkan kebijaksanaan dari bapak Johan Arifin yang secara tidak langsung dan serta-merta merugikan Persipura berkaitan dengan Liga AFC. Bukannya membela pengurus PSSI yang baru tetapi kami memohon agar Pengurus Persipura dan seluruh pemain Persipura dan keluarganya agar dapat mencoba mengerti bahwa sejak beberapa tahun terakhir kepengurusan PSSI dinodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tentu masih ingat betapa sulitnya hingga berbulan-bulan untuk memutuskan siapa yang bisa menjadi Ketua Umum PSSI sehingga FIFA sampai mengutus wakilnya untuk datang ke Indonesia membantu pemilihan ketua PSSI. Semua itu sudah jelas menggambarkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin selalu menguasai PSSI dan Persepak-bolaan tanah air. Itu terjadi dengan maksud tujuan dua hal yaitu Uang dan kepentingan politis tentunya.

Ketika Djohar Arifin terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, mulailah beberapa pihak yang tidak puas bergerak meniup berita-berita dan mengadu-domba antara pengurus dan pengurus baik di tubuh PSSI sendiri sampai ke klub-klub, sampai ke daerah-daerah dengan tokoh-tokoh bola di daerahnya masing-masing.  Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini hanya ingin membuat kisruh persepak-bolaan kita dan yang pada akhirnya menghendaki pergantian pengurus PSSI.  Itu bisa terjadi karena sepakbola adalah dunia jutaan orang Indonesia.  Semua yang berkaitan dengan jutaan orang berpeluang menghasilkan Uang. Dan tujuan teratas adalah, Sepakbola bisa menjadi kendaraan politik bagi mereka yang punya uang dan kekuasaan. Mereka akan bisa memanfaatkan Sepak-bola kita menjadi sarana membesarkan nama mereka, menanam “kebaikan” mereka untuk rakyat kita agar dimasa mendatang mereka bisa menjadi jajaran pemimpin tanah air.

Sekali lagi mohon dapat kiranya pengurus Persipura dan Keluarga Besar Persipura untuk dapat berbesar hati dan mau memaafkan  bapak Johar Arifin karena memang semua ini semata-mata bukan kesalahan Pengurus PSSI yang baru tetapi karena ada unsur-unsur diluar PSSI yang memperkeruh suasana dan membuat ini menjadi meruncing dan sudah diluar kendali.

Mungkin  dan yang sangat diharapkan adalah pengurus Persipura bisa duduk satu meja dengan pengurus PSSI untuk mencari jalan tengah masalah ini. Bagaimana caranya agar dapat bisa dipertimbangkan kepentingan pemain-pemain Persipura khususnya.

Satu hal lagi mohon kiranya agar dapat nama Persipura tidak dikaitkan dengan Papua. Maksud disini adalah secara politis.  Mungkin saja Papua akan merdeka beberapa tahun kedepan tapi sampai dengan saat ini hingga beberapa tahun kedepan, Persipura adalah masih milik Indonesia.  Persipura masih kebanggaan orang Indonesia. Persipura masih menjadi kebanggaan pencinta bola tanah air. Bukan cuman orang papua yang cinta Persipura, tetapi seluruh penggemar bola di Nusantara mencintai Persipura dan seluruh pemainnya.

Mungkin hanya itu saja yang ingin kami sampaikan, sekali lagi mohon maaf bila ada yang kurang berkenan di keluarga besar Persipura di Jayapura.

Hormat Kami,

Rullysyah /Persipuramania

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun