CATATAN;
Kasus sakit kanker tulang yang di derita oleh Sitna ini, hampir mirip dengan yang di alami oleh Almarhumah Nahla di Desa Sepa, Alwiyah Patty di Desa Latu, Almarhum Zeth David Sawaule di Dusun Siaputi Desa Loki, Serta Ode Musria di Waisala Kabupaten Seram Bagian Barat. serta masih ada puluhan penderita kanker lainnya di Maluku yang telah meninggal dunia dalam usia muda.
Awalnya mereka hanya menderita sakit infeksi ringan. Namun karena tidak ada perhatian pengobatan secara rutin, akhirnya infeksi tersebut menjelma menjadi kanker ganas yang kemudian berhasil merenggut nyawa. Dan lagi-lagi semua itu dapat terjadi, lantaran keluarga dari para pasien, tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan biaya rumah sakit.
Berdasarkan data yang diperoleh dari relawan kemanusian khusus menangani penderita penyakit kanker di Maluku (Relawan "Sahabat Nahla-Tim "Berkat Ambon"), sejak tahun 2016 hingga kini, jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker telah menembus angka seratusan lebih. Jumlah tersebut adalah kasus yang hanya masuk dalam pantauan dua tim relawan kemanusiaan dimaksud. Entah berapa banyak lagi kasus yang tidak terpantau. Dan rata-rata korbannya adalah warga miskin dengan klasifikasi usia yang masih muda.
Membludaknya angka kematian warga miskin yang disebabkan oleh penyakit kanker ini, Pemerintah Provinsi Maluku sudah semestinya serius menyikapi hal tersebut. Sebagai tindak lanjut penanganan, paling minimal, Pemprov harus membentuk satu badan kesehatan daerah yang menangani khusus penderita penyakit kanker dengan alokasi anggaran yang maksimal. Sehingga ke depan tidak ada lagi Alwiyah Patty, Zeth David Sawaule, Nahla serta Ode Musria yang lain. Kalau hanya mengandalkan program BPJS, bagi kami tidak cukup.
Disamping itu, Pemrov Maluku juga harus membuka RS khusus penyakit kanker dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai. Hal ini penting, agar penderita kanker tidak harus dirujuk jauh-jauh ke RS di Jakarta.
#Ayo Basudara... Sebelum terlambat, mari katong sama-sama selamatkan katong pung generasi muda Maluku dari ancaman penyakit kanker...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H