Mohon tunggu...
Rusli Sosal
Rusli Sosal Mohon Tunggu... Politisi - Kebahagianku, telah ku wakafkan kepada mereka yang menderita

Pemerhati Masalah Kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Situasi

4 Maret 2019   18:41 Diperbarui: 4 Maret 2019   19:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah lama ku duduk dalam renungan panjang 

Telah lama ku gauli situasi ini 

Kini ku temukan arti
Kala arti itu, ku tanyakan dalam hati

Taktik adu-domba semakin menghiasi zaman
Titah sang tokoh menjadi doktrin
Kala kabar dalam surat kabar dikebiri
Kala itu kehancuran menyelimuti pertiwi

Terompet kampret-cebong mengisi lembaran penghidupan
Teriak kebebasan menuntut tanggapan
Kini semua mata binar dalam emosi
Kala kebebasan itu, artinya menepi

Teman... Kebebasan bukan berarti lepas dari kurungan
Tapi, kebebasan adalah pilihan yang berisi harapan
Karena harapan terpatri energi
Karena harapan bukan sekedar basa-basi

Telah lama ku duduk dalam lamunan...
Tapi, tetap saja terminologi kebebasan belum jua menyapa yang ku terawang
Kini ku sadari memang
Dikau adalah hakekat juang nadi zamani

Tali silahturahim musti terkancing
Tirai cemburu, curiga lepaskan hilang
Keprihatinan  memaksa daku berdiri
Kumandangkanlah...

Kawan...
Bukan kalian
Kalian....
Bukanlah mereka
Tapi Kawan,
Kalian adalah kita...

#Editorial free reeview (4/3/19).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun