Kamis -18/01/2023. Pukul 04.00 keberangkatan  siswa-siswi menuju ke Bandung. Sebelum mereka berangkat mereka berkumpul dahulu seperti biasa di sekolah untuk di absensi terlebih dahulu oleh panitia dan salat subuh berjamaah.
Kemudian siswa-siswi menuju bus masing-masing dan dipandu oleh guru pendamping. Sesuai dengan bus yang telah disediakan panitia.
Sesampainya di sana sekitar jam 10.00 pagi kami mengekplorasi tempat mulai lantai satu dan lantai dua.
 Setelah melihat seni patung yang di buat oleh Nyoman sedemikian rupa yang sangat artistik dan detail dalam pembuatannya.Â
Kemudian kami di ajak untuk menonton di mini theater yang terletak di lantai dua. Sekitar 18 menit  film tersebut di putar mulai.Â
Dalam video tersebut ada tiga film yang di putar mulai dari film pembuatan GWK di Bali, pembuatan gedung NuArt di Bandung dan video desain IKN di Kalimantan.
"Patung Garuda Wisnu Kencana berdiameter 122 Meter patung terbesar pertama di dunia. Diresmikan oleh presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah dibuat selama 28 tahun." Tambahnya
Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali: ᬧᬢᬸᬂᬕá¬á¬¸á¬¤á¬¯á¬¶á¬²á„ᬦᬸᬓᬾᬜá„ᬘᬦ; juga dikenal sebagai patung GWK) adalah patung yang terletak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Bali, Indonesia. Didesain oleh I Nyoman Nuarta dan diresmikan pada September 2018.Â
Menurut MC pengelola NuArt "Jangan takut untuk menjadi seniman karena mempunyai karya gemilang dan masa  depan yang cemerlang" ucapnyaÂ
Menurut saya, kalimat yang di ucapkan pengelola tersebut sangat bermakna penuh arti. Karena, banyak orang yang tak menekuni seni dengan tekun. Padahal, Seni merupakan kehidupan manusia yang penuh dinamika keindahan.Â
Kemudian saya mengeksplore tempat lainya ada beberapa tempat yang bagus  ketika ingin mengetahui filosofi pembentukan patung tersebut Saya diarahkan oleh petugas bisa menunjukkan dengan menscan QR barcode di bawah patung tersebut.
Sehingga tanpa harus mereka-reka tentang patung yang di buat, Nyoman membuat inspirasi patung-patung ada dari beberapa dari  istri, anak dan cucunya.Â
Sebelumnya Siswa- siswi diajak untuk melatih keterampilan membuat seni dari tanah liat dan hasil keterampilan mereka bawa pulang untuk kenang-kenangan.
Kemudian jam 11.00 menuju tempat makan, setelah itu langsung ke museum geologi melakukan pembelajaran di area.Â
Kedatangan siswa-siswi ke dalam Museum geologi, mereka sangat antusias karena sebelumnya belum pernah ke lokasi ini.Â
Di dalam Museum terdapat beberapa arkeologi dan artefak mulai dari batu mulia dari perut bumi kemudian erupsi gunung, masa zaman purbakala hingga terbentuknya planet bumi.Â
Di dalam tempat tersebut sangat ramai dengan kedatangan siswa siswi dari sekolah lain. Sehingga kami harus mengantri dengan sabar.
Setelah mengekplorasi tempat tersebut seperti tulisan diatas. Pukul 13.35 kemudian siswa-siswi SMP melakukan foto bersama di depan pintu masuk museum geologi, dilanjutkan melaksanakan salat, di samping museum.
Kemudian. Jam 16.22 ke tempat oleh-oleh di kawasan cibaduyut  membeli oleh-oleh, pada pukul 17.00 kembali ke  Kota Tangerang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H